IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Usai Hilirisasi Nikel, RI Lanjut ke Kelapa-Perikanan

By Aurelia Tanu 3 hours ago Ekonomi
Image source: AP/ katadata.co.id
SHARE

[Medan | 3 Desember 2025] Pemerintah kembali memperluas cakupan program hilirisasi. Setelah berhasil membangun ekosistem industri nikel yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, strategi serupa kini mulai diarahkan ke komoditas kelapa dan perikanan, termasuk udang dan ikan nila.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan bahwa keberhasilan hilirisasi nikel menjadi blueprint yang akan diterapkan pada komoditas unggulan lain yang memiliki daya saing global. Pemerintah menilai kelapa dan komoditas perikanan memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara terintegrasi agar memberikan nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi.

Keberhasilan hilirisasi nikel menjadi dasar utama strategi ekspansi ini. Indonesia sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia, mencapai 42 persen, memperoleh manfaat signifikan setelah kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel pada 2019. Nilai ekspor nikel meningkat dari US$ 3 miliar pada 2016 menjadi US$ 34 miliar pada 2024, serta menciptakan ekosistem industri lengkap mulai dari pertambangan hingga daur ulang baterai.

Pengembangan hilirisasi kelapa, udang, dan ikan nila disusun bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), termasuk untuk memanfaatkan posisi Indonesia sebagai produsen ikan nila terbesar di dunia.

Dalam menyusun roadmap hilirisasi hingga 2040, pemerintah menerapkan pendekatan berbasis potensi wilayah (regional based). Contohnya, Maluku Utara dan Sulawesi difokuskan untuk mineral, sementara wilayah lain diarahkan pada agrikultur dan perikanan. Tujuannya agar kawasan industri berkembang sesuai karakteristik sumber daya dan ketersediaan bahan baku di daerah.

Selain memperluas hilirisasi, pemerintah menekankan pentingnya kepastian regulasi untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam menarik investasi asing. Reformasi kebijakan dilakukan melalui PP Nomor 28 Tahun 2025 mengenai Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PBBR), yang dirancang untuk memberikan kejelasan dan mengurangi ketidakpastian bagi investor.

Dengan strategi tersebut, pemerintah optimistis dapat menarik lebih banyak modal asing, tidak hanya di sektor tambang, tetapi juga sektor padat karya seperti perikanan dan pertanian yang memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat.

 

 

You Might Also Like

OPEC+ Sepakat Tahan Tingkat Produksi Minyak Kuartal I-2026

Skema Bea Keluar Batubara Berbeda dengan Emas

Data Ekonomi AS Perkuat Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed di Desember

Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed di Desember Meningkat Lagi

Danantara Siap Terbitkan Patriot Bond II Rp 15 Triliun di Tahun Depan

TAGGED: danantara, hilirisasi kelapa
Aurelia Tanu December 3, 2025 December 3, 2025
Previous Article JP Morgan Proyeksikan IHSG Bisa Tembus 10.000 di Tahun 2026
Next Article AZKO (ACES) Buka Peluang Ekspansi ke Luar Negeri
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?