[Medan | 20 September 2024] Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah pada Juli 2024 tercatat sebesar US$ 194,3 miliar, meningkat 0,6% secara tahunan (year-on-year/YoY), setelah mengalami kontraksi 0,8% YoY pada Juni 2024.
Kenaikan ULN ini dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri dan meningkatnya aliran modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN), mencerminkan tingginya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Sementara itu, ULN sektor swasta mencapai US$ 195,2 miliar, mengalami sedikit penurunan sebesar 0,1% YoY setelah sebelumnya mencatatkan pertumbuhan rendah pada Juni 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kontraksi pada ULN perusahaan non-lembaga keuangan, yang mencatatkan penurunan sebesar 0,04% YoY.
Dari sisi sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, yang berkontribusi sebesar 78,9% dari total ULN swasta. Sebagian besar ULN swasta ini masih didominasi oleh pinjaman jangka panjang, dengan pangsa mencapai 76,3% dari total ULN swasta.
Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) berada pada tingkat yang aman, yakni 30,2%, dan didominasi oleh ULN jangka panjang yang mencapai 84,9% dari total ULN.