[Medan | 19 Mei 2025] Moody’s Investors Service resmi menurunkan peringkat kredit Amerika Serikat dari AAA menjadi AA1 pada Jumat (17/5/2025) waktu setempat, mengakhiri status “triple-A” dari lembaga pemeringkat tersebut yang sebelumnya masih bertahan dibandingkan S&P dan Fitch.
Moody’s menjelaskan bahwa peningkatan beban utang dan naiknya biaya pembayaran bunga menjadi alasan utama penurunan peringkat ini. Mereka menyatakan bahwa keputusan tersebut mencerminkan kecenderungan jangka panjang memburuknya rasio utang dan pembayaran bunga AS, yang kini jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain dengan kualitas kredit serupa.
Dalam laporan proyeksinya, Moody’s memprediksi defisit anggaran AS akan meningkat dari 6,4% terhadap PDB pada 2024 menjadi hampir 9% pada 2035. Kenaikan ini dipengaruhi oleh lonjakan pembayaran bunga utang, terus naiknya pengeluaran untuk program jaminan sosial, serta pertumbuhan pendapatan negara yang tidak signifikan. Selain itu, rasio utang pemerintah terhadap PDB juga diperkirakan melonjak dari 98% tahun ini menjadi sekitar 134% pada 2035.
Moody’s juga memperingatkan bahwa jika kebijakan pemotongan pajak dalam Tax Cuts and Jobs Act 2017 diperpanjang—skenario yang dianggap paling mungkin—defisit primer AS (tidak termasuk bunga utang) bisa bertambah hingga US$ 4 triliun dalam 10 tahun mendatang. Moody’s menilai belum ada tanda-tanda kuat dari Pemerintah maupun Kongres AS untuk melakukan perbaikan kebijakan fiskal secara signifikan dalam waktu dekat.