Data dari Biro Statistik China menunjukkan bahwa ekspor dan impor China mengalami penurunan yang jauh lebih dalam daripada yang diperkirakan, seiring dengan melemahnya permintaan global.
Ekspor China pada Juli 2023 dilaporkan terkontraksi sebesar 14,5% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan penurunan pada Juni 2023 yang mencapai 12,4% (yoy). Sementara itu, impor China pada Juli 2023 juga terkontraksi sebesar 12,4% (yoy), dibandingkan dengan kontraksi 6,8% pada bulan sebelumnya. Dengan data ekspor dan impor tersebut, maka surplus perdagangan China mencapai US$ 80,6 miliar untuk Juli 2023.
Angka-angka perdagangan yang suram ini pun semakin memperkuat kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi negara itu dapat melambat lebih lanjut di tahun 2023 ini. Adapun, ekonomi China pada tahun lalu tercatat hanya tumbuh 3%, terlepas dari perlambatan ketika Covid melanda, hal itu menjadi level terlemah sejak 1976.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah di luar negeri juga telah mengurangi permintaan asing untuk barang-barang China, sementara ketegangan geopolitik antara China dan AS dan lainnya telah menelan korban lebih lanjut pada perdagangan, mendorong perusahaan-perusahaan internasional untuk mengalihkan investasi ke luar negeri.