PT Fawz Finansial Indonesia
Newsletter Bonds Market
15 November 2025
Benchmark Series
| Series | Maturity Date | Coupon | Price 3/11/2025 | Price 14/11/2025 | Price Changes |
| FR0106 | 15 Aug 2040 | 7,125% | 107.60 | 107.80 | 0.2% |
| FR0103 | 15 Jul 2035 | 6,750% | 105.10 | 105.00 | -0.1% |
| FR0104 | 15 Jul 2030 | 6,500% | 104.45 | 104.70 | 0.2% |
| FR0098 | 15 Jun 2038 | 7,125% | 107.40 | 107.05 | -0.3% |
| FR0097 | 15 Jun 2043 | 7,125% | 107.60 | 106.80 | -0.7% |
Obligasi Terlaris Berdasarkan Volume
| Series | Avg Price | Volume (bio) | Freq |
| FR0103 | 104.58 | 2.313.57 | 62.00 |
| FR0068 | 114.55 | 2,261.32 | 39.00 |
| PBS032 | 100.12 | 1,402.05 | 105.00 |
| FR0104 | 104.43 | 1,296.53 | 33.00 |
| FR0101 | 105.02 | 898.37 | 8.00 |
Benchmark All Time High (ATH) & All Time Low (ATL)
| Series | Yield | Bid | Offer | |||
| ATL | ATH | ATL | ATH | ATL | ATH | |
| FR0106 | 6,90% | 7,34% | 98,04 | 107,05 | 97,71 | 107,35 |
| FR0103 | 6,28% | 7,21% | 96,65 | 105,55 | 96,65 | 106,15 |
| FR0104 | 6,05% | 7,06% | 97,50 | 104,00 | 96,50 | 104,60 |
| FR0098 | 6,21% | 7,24% | 99,15 | 108,80 | 98,05 | 107,80 |
| FR0097 | 6,34% | 7,49% | 96,20 | 108,80 | 94,99 | 108,05 |

Shutdown AS Resmi Berakhir, Semua Mata Tertuju Kepada Kebijakan Trump Selanjutnya
Shutdown pemerintah AS yang berlangsung sejak 1 Oktober 2025 akhirnya resmi berakhir setelah Presiden Trump menandatangani RUU pendanaan sementara di Gedung Putih pada Rabu (12/11) malam waktu AS. Secara historis, government shutdown bukanlah peristiwa baru bagi AS, negara tersebut sebelumnya telah mengalami beberapa kali penutupan pemerintahan akibat kebuntuan anggaran. Namun, shutdown kali ini menjadi yang terpanjang, dimana berlangsung sekitar 43 hari.
| Funding Ended | Funding Restored | Duration | President | Reasons |
| 1 Oktober 2025 | TBC | 36 Hari | Trump | Kebuntuan pendanaan terkait RUU anggaran |
| 22 Desember 2018 | 25 Januari 2019 | 35 Hari | Trump | Perselisihan pendanaan tembok perbatasan AS-Meksiko |
| 9 Februari 2018 | 9 Februari 2018 | 1 Hari | Trump | Perdebatan kenaikan belanja militer, bantuan bencana, dan subsidi DACA |
| 20 Januari 2018 | 22 Januari 2018 | 3 Hari | Trump | Kebuntuan RUU imigrasi dan program DACA |
| 1 Oktober 2013 | 17 Oktober 2013 | 16 Hari | Obama | Penolakan Partai Republik terhadap Obamacare |
| 5 Desember 1995 | 6 Januari 1996 | 21 Hari | Clinton | Perdebatan penggunaan proyeksi ekonomi untuk menyeimbangkan anggaran |
| 13 November 1995 | 19 November 1955 | 5 Hari | Clinton | Clinton memveto resolusi terkait kenaikan premi Medicare |
Shutdown kali ini terjadi karena Kongres gagal menyepakati anggaran akibat perbedaan prioritas belanja antara Senat dan DPR, terutama terkait program kesehatan dan pendanaan federal lainnya. RUU yang akhirnya disetujui merupakan continuing resolution yang memberi pendanaan sementara hingga 30 Januari 2026.
Dengan begitu, seluruh lembaga federal kembali dapat beroperasi penuh, pegawai pemerintah mulai kembali bekerja, dan layanan publik dipulihkan. Namun karena sifatnya hanya sementara, Kongres harus mencapai kesepakatan anggaran permanen sebelum batas waktu tersebut. Jika kompromi baru kembali gagal tercapai, potensi shutdown susulan tetap terbuka.
Dampak Berakhirnya Shutdown AS ke Indonesia
- Rupiah
Berakhirnya shutdown meredakan ketidakpastian global, sehingga tekanan terhadap dolar AS berkurang. Rupiah cenderung stabil bahkan berpotensi menguat jangka pendek karena investor global kembali menilai Indonesia sebagai pasar menarik (risk-on sentiment).
- Obligasi (SBN)
Turunnya risiko fiskal AS mendorong investor asing kembali masuk pasar obligasi Indonesia. Hal ini meningkatkan permintaan SBN, menekan yield terutama pada tenor menengah–panjang yang sensitif terhadap arus modal global. Tenor pendek relatif stabil karena lebih dipengaruhi faktor domestik.
- Ekonomi Indonesia
Sentimen global membaik turut mendukung likuiditas pasar keuangan dan aktivitas ekonomi jangka pendek. Arus modal masuk mendorong pasar saham dan obligasi, sementara stabilitas Rupiah memberi ruang bagi Bank Indonesia mengelola kebijakan moneter lebih fleksibel.
Pasar Kini Fokus ke Fed Desember
Selama shutdown, beberapa data ekonomi AS, seperti inflasi, klaim pengangguran, dan rilis pemerintah lainnya, sempat tertunda sehingga pasar kesulitan membaca kondisi ekonomi secara akurat. Kini data kembali dirilis normal, memberikan gambaran lebih jelas. Berdasarkan CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga Fed pada Desember saat ini sekitar 50%, turun dibanding sebelumnya karena pejabat Fed memberi sinyal hawkish. Artinya, meskipun shutdown berakhir, pasar tetap hati-hati menunggu arah kebijakan The Fed.

BI Juga Diproyeksikan Tahan Suku Bunga
Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan BI Rate di 4,75% hingga akhir 2025, seiring tekanan Rupiah terhadap dolar AS dan ketidakpastian arah Fed. Pelonggaran suku bunga saat ini dianggap terbatas karena kondisi eksternal dan domestik menuntut kehati-hatian, termasuk menjaga stabilitas nilai tukar dan likuiditas pasar. Meskipun begitu, Menteri Keuangan Purbaya berharap BI menurunkan suku bunga ke 3,5% untuk mendorong pertumbuhan kredit dan ekonomi nasional, sehingga ruang untuk penurunan suku bunga tetap terbuka meski peluangnya terbatas.
Kondisi Obligasi Indonesia Saat Ini
- Sentimen Positif: Berakhirnya shutdown AS menurunkan ketidakpastian global → risk-on → aliran modal asing ke emerging markets, termasuk Indonesia, meningkat.
- Namun Hati-hati: Ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed pada Desember menurun menjadi sekitar 50% menurut CME FedWatch. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan dari yield Treasury AS tetap ada, sehingga obligasi Indonesia masih sensitif terhadap arah kebijakan moneter AS.
Rekomendasi
Setelah berakhirnya shutdown AS, sentimen global membaik sehingga Rupiah berpotensi stabil dan aliran modal asing kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia, memberi ruang bagi SBN untuk stabil atau menguat tipis, terutama tenor menengah–panjang. Namun, pasar tetap berhati-hati karena pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember belum pasti. Strategi yang paling aman saat ini adalah fokus pada tenor pendek–menengah untuk menjaga stabilitas, Sementara itu, tenor panjang bisa mulai dikumpulkan secara bertahap (akumulasi) sebagai peluang jika The Fed memberi sinyal lebih dovish dan sentimen global mendukung penguatan.
- Obligasi IDR
Tenor Pendek (3-5 tahun) FR86, FR90, FR101, FR104, PBS03, PBS32, PBS21
Tenor Menengah (5-10 Tahun) FR87, FR91, FR96, FR100, FR103
Tenor Panjang (>10 Tahun) FR98, FR106, FR97, FR107, FR76, FR89, FR102, PBS37, PBS05, PBS38
- Obligasi USD
Tenor Pendek (3-5 tahun) Indon26, Indon27, Indon27N
Tenor Menengah (5-10 Tahun) Indon32, Indon33
Tenor Panjang (>10 Tahun) Indon47N, Indon47, Indon53, Indon52
Disclaimer:
Buletin ini dimaksudkan untuk tujuan informasi dan bukan sebagai dasar untuk membeli dan menjual keputusan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Klien harus mengetahui dan memahami risiko di Pasar Modal dan memahami isi buletin sebelum mengambil tindakan terkait. Oleh karena itu, PT Fawz Finansial Indonesia tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung atau tidak langsung yang diderita oleh klien sebagai akibat dari penggunaan informasi dalam buletin ini.
By Aurel Fawz Finansial Indonesia

