Sebanyak 130 warga di Padukuhan Krasakan, Tempel, Sleman, mengalami diare, demam, dan pusing setelah makan di hajatan pernikahan pada Minggu (9/2/2025). Enam orang harus dirawat inap.
Kapolresta Sleman Kombes Edy Setyanto mengatakan polisi sedang menyelidiki kasus ini dan akan memeriksa penyedia makanan. Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menambahkan bahwa pemilik hajatan juga menjadi korban, sehingga pemeriksaan mereka ditunda.
Dinas Kesehatan Sleman telah mengambil sampel makanan seperti bakso, sate, siomai, es krim, dan krecek untuk diuji di laboratorium. Sementara itu, korban dengan gejala ringan mendapat perawatan di posko kesehatan.