[Medan | 30 Oktober 2024] Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, Prof. Bagong Suyanto, sempat membekukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unair setelah kritik berupa karangan bunga satire terhadap pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial. Menurut dekanat, penggunaan diksi dalam karangan bunga tersebut tidak sesuai dengan etika akademik dan dapat mencemarkan citra kampus.
Pada Senin (28/10/2024), pihak dekanat mengadakan pertemuan dengan pengurus BEM untuk membahas permasalahan ini. Setelah diskusi, Prof. Bagong mencabut pembekuan dan menyatakan bahwa BEM FISIP tetap bisa menyuarakan kritik, asalkan menggunakan bahasa yang sesuai dengan kultur akademik. Kesepakatan tersebut bertujuan agar aktivitas BEM tetap aktif tanpa meninggalkan etika yang harus dijaga oleh civitas akademika.
Presiden BEM FISIP, Tuffahati Ullayyah, menyambut baik pencabutan pembekuan ini dan menegaskan komitmen BEM untuk tetap kritis, namun bertanggung jawab dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa.