Israel dan Hamas sepakat menghentikan perang mulai Minggu, 19 Januari 2025. Namun, setelah pengumuman ini pada Rabu, 15 Januari, Israel malah meningkatkan serangan ke Gaza. Serangan ini menewaskan 32 warga sipil dan menghancurkan banyak rumah di Rafah, Nuseirat, dan Gaza Utara. Hamas tidak memberikan serangan balasan.
Gencatan senjata ini dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS. Isinya termasuk penarikan pasukan Israel, pembukaan bantuan kemanusiaan, dan pertukaran sandera Israel dengan ribuan tahanan Palestina. Presiden AS Joe Biden menyebut kesepakatan ini penting untuk menghentikan kekerasan, sementara Donald Trump mengklaim turut berjasa.
Warga Gaza menyambut gembira perjanjian ini dengan perayaan. Meski begitu, banyak yang tetap waspada terhadap serangan sebelum gencatan resmi dimulai. Mediator terus berusaha memastikan semua pihak mematuhi perjanjian.