Jepang akan mulai membuang lebih dari 1 juta metrik ton air limbah radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima pada 24 Agustus mendatang. Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang bertindak sebagai lembaga pengawas nuklir PBB, juga telah menyetujui rencana tersebut pada bulan lalu.
Jepang sendiri mengklaim bahwa air limbah yang akan dibuang itu telah diencerkan dan disaring untuk menghilangkan semua zat radioaktif di dalamnya. Tetapi, air itu tidak akan sepenuhnya bebas radiasi karena masih mengandung tritium. Meskipun begitu, para ahli meyakini zat tersebut tidak berbahaya kecuali dikonsumsi dalam jumlah besar. Jadi, pembuangan air limbah ini dianggap merupakan tindakan yang aman.
Nah, meskipun dirasa aman, beberapa negara tetangga pastinya merasa keberatan dengan pelepasan air limbah radioaktif tersebut. Salah satu contohnya adalah China, dimana negara tersebut bahkan melarang impor makanan laut dari 10 prefektur di Jepang, termasuk Fukushima dan Tokyo. Begitu pula dengan Korea Selatan, dimana warga Korsel juga sempat panic buying garam laut demi mengantisipasi langkah Jepang ini