[Medan | 12 November 2024] Pada Sabtu, 9 November 2024, peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah, melakukan aksi protes dengan membuang 50.000 liter susu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong dan membagikan 1.000 liter kepada warga di Tugu Susu Murni. Aksi ini sebagai respons terhadap pembatasan kuota susu yang dapat diterima oleh pabrik pengolahan, sehingga menyebabkan sebagian besar produksi mereka tak terserap dan berpotensi rusak.
Koordinator aksi, Sriyono Bonggol, menyatakan bahwa sekitar 30 ribu liter susu dari Boyolali kini tidak bisa diserap setiap harinya, yang mengakibatkan kerugian besar bagi peternak dan pengepul. Mereka menilai pembatasan kuota ini terjadi akibat adanya impor susu, yang membuat susu lokal kalah bersaing. Para peternak berharap pemerintah segera menutup impor susu agar produk lokal bisa terserap sepenuhnya.
Salah satu pengepul, Sugianto, menyebut bahwa alasan pabrik mengenai pembatasan akibat perbaikan mesin tidak dapat diterima. Peternak juga mengalami kerugian miliaran rupiah karena harus tetap membeli susu dari peternak meskipun tak laku dijual.