[Medan | 27 November 2024] Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, memicu kontroversi setelah mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr. Ancaman ini dilontarkan dalam konferensi pers pada Jumat (22/11/2024). Duterte mengaku telah meminta seseorang untuk membunuh Presiden Marcos, istrinya Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika dirinya terbunuh. Ia menuduh Romualdez, sepupu Marcos, berusaha menyingkirkannya demi mencalonkan diri di Pilpres 2028.
Presiden Marcos merespons ancaman ini pada Senin (25/11/2024) melalui video. Ia menegaskan tidak akan membiarkan politik kotor merusak Filipina dan meminta semua pihak menghormati supremasi hukum. Meski tidak menyebut nama Duterte, Marcos mengingatkan pejabat negara untuk menjaga konstitusi dan menolak tekanan politik.
Hubungan Marcos dan Duterte memburuk setelah aliansi mereka yang memenangkan pada Pilpres 2022 runtuh. Konflik semakin memanas ketika Duterte mengundurkan diri dari kabinet Marcos, menyusul penghentian dana khusus kantornya oleh Romualdez. Pertikaian ini mengancam stabilitas politik Filipina.