[Medan| 03 Juli 2024] Kematian atlet badminton China, Zhang Zhi Jie, saat tengah berlaga di Asia Junior Championships (AJC) 2024, Yogyakarta, pada hari Minggu, 30 Juni 2024, mendadak jadi sorotan internasional karena dianggap ada penanganan medis yang lambat.
Pasalnya, Zhang harus menunggu sekitar 40 detik untuk mendapatkan pertolongan pertama karena tim medis menunggu izin dari wasit. Kemudian, butuh waktu 1 menit 20 detik bagi tim medis dari pertama kali masuk lapangan hingga memutuskan membawa Zhang ke rumah sakit. Setelah itu, perjalanan Zhang ke rumah sakit yang berjarak 4,7 km memakan waktu 10 menit.
Menanggapi insiden tersebut, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia, dr. Radityo Prakoso, menyatakan bahwa Zhang seharusnya segera mendapatkan bantuan hidup dasar sejak dia jatuh, seperti CPR atau alat bantu lainnya. Penundaan dalam memberikan pertolongan pertama, baik karena prosedur atau kurangnya kesiapan, dapat berakibat fatal. Radityo pun menekankan bahwa bantuan di detik-detik awal sangat krusial untuk meningkatkan peluang hidup seseorang yang mengalami henti jantung.