[Medan | 23 Januari 2024] Ada transaksi jumbo atas saham PT Astra International Tbk (ASII) pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin (22/1/2024) dengan nilai Rp 1,56 triliun di pasar negosiasi. Adapun data perdagangan menunjukkan bahwa volume yang diperdagangkan mencapai 3,07 juta lot atau 307,43 juta lembar saham, dengan harga rata-rata transaksi sekitar Rp 5.097 per saham.
Level harga itu pun terhitung lebih rendah dari pergerakan saham ASII di pasar reguler yang mencapai Rp 5.250 – Rp 5.425 pada hari Senin ini. Sementara mengacu ada kesamaan volume beli dan volume jual, maka kemungkinan besar jenis transaksi ini adalah crossing saham alias kesepakatan dua pihak dengan difasilitasi oleh anggota bursa (sekuritas) yang sama.
Saham ASII diketahui sempat mengalami koreksi signifikan, terutama setelah muncul skandal Daihatsu, yang pendistribusiannya di Indonesia dipegang oleh ASII. Meskipun begitu, manajemen menegaskan bahwa PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh perseroan sebesar 31,87%, sisanya dimiliki Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Tsusho Corporation, sehingga ADM bukan merupakan perusahaan terkendali perseroan.
Skandal tersebut memang mengganggu operasional bisnis untuk sementara waktu, dan produksi mobil Daihatsu buatan Indonesia untuk pasar ekspor juga sempat ditangguhkan untuk sementara. Namun, pada 22 Desember 2023, Daihatsu di Indonesia mengumumkan bahwa distribusi sudah kembali normal, baik untuk pasar domestik maupun luar negeri, sehingga dampaknya harusnya cukup minim bagi perusahaan.
Selain itu, porsi Astra Daihatsu Motor terhadap penjualan dari segmen otomotif juga relatif kecil, yaitu hanya sekitar 1%. Adapun berdasarkan kinerja keuangan perusahaan pada kuartal III-2023, pendapatan bersih yang didapatkan dari pihak berelasi PT Astra Daihatsu Motor tercatat sebesar Rp 2,4 triliun atau setara dengan 1% saja dari total pendapatan. ASII juga memiliki beberapa segmen bisnis yang beragam, tidak hanya otomotif, sehingga skandal Daihatsu ini seharusnya tak berdampak signifikan terhadap kinerja ASII.