Alibaba Group Holding Ltd. dikabarkan kembali menyuntikkan dana sebesar US$ 845 juta atau sekitar Rp 12,6 triliun ke bisnis ritel online di Asia Tenggara, yaitu Lazada. Suntikkan dana ini pun diperkirakan untuk menghadapi persaingan ketat dengan ritel online lainnya, seperti Shopee hingga Amazon.
Adapun, suntikan modal tersebut diungkapkan dalam pengajuan izin ke regulator di Singapura pada hari Rabu (19/7/2023). Namun hingga saat ini, baik Alibaba maupun Lazada masih belum memberikan tanggapan atas investasi ini. Sebagai informasi, Lazada memang dianggap sebagai salah satu merek internasional yang paling terkenal dari Alibaba.
Lazada pun sebelumnya dikabarkan berencana untuk mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di bursa Amerika Serikat. Adapun pada tahun 2022 lalu, Alibaba juga membahas rencana penggalangan dana, setidaknya sebesar US$ 1 miliar untuk Lazada sebelum membatalkan negosiasi dengan calon investor ketika perundingan tersendat karena penilaian bisnis tersebut. Upaya tersebut pun bertujuan untuk mengamankan pendanaan sebagai tahap awal untuk spin-off.
Sejak itu, Alibaba telah menghentikan rencana pengumpulan dana tersebut dan sebagai gantinya menyuntikkan dana tambahan ke Lazada. Menurut Deal Street Asia, Alibaba sepanjang tahun 2023 telah menyuntikkan dana hingga US$ 1,19 miliar dalam 3 pendanaan. Sementara itu, pada tahun 2022, Alibaba berinvestasi hingga US$1,6 miliar. Jadi, total investasi Alibaba di Lazada diperkirakan mencapai US$ 5,99 miliar atau sekitar Rp 89,73 triliun.