PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dikabarkan akan menyusun kesepakatan investasi dengan melego kepemilikan saham pemerintah kepada maskapai Timur Tengah. Kabarnya, ada 2 skema yang tengah disiapkan oleh perseroan. Skema pertama, pemerintah akan melepas 10% saham GIAA dengan harga US$ 400 juta atau setara dengan Rp 6,06 triliun. Skema kedua, pemerintah bakal melepas 35% saham Garuda Indonesia dengan nilai US$ 200 juta atau setara dengan Rp 3,03 triliun.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra tidak menyangkal isu tersebut, tapi memang dalam tahap wacana. Meski dalam wacana, Irfan bilang memang pihaknya sudah melakukan diskusi dengan maskapai di Timur Tengah pada tahun lalu. Memang belum diketahui siapa perusahaan penerbangan yang dimaksud.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan sebagai upaya penyehatan GIAA, pihaknya telah berencana untuk menggelar private placement. GIAA telah membahas aksi korporasi ini dengan sejumlah maskapai Timur Tengah. Kartikan mengatakan bahwa negosiasi masih dalam tahap awal dan belum mencakup nilai investasi. Selain itu, ada dua maskapai Timur Tengah yang dikabarkan paling berpotensi untuk mencaplok saham Garuda Indonesia, yakni Emirates dan Saudi Arabian Airlines.