[Medan | 8 Januari 2024] PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS), perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan ini berencana untuk menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue maksimal 11,7 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja Bank IBK. Adapun untuk melaksanakan aksi right issue ini, Bank IBK akan meminta persetujuan para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 13 Februari 2024.
Baca Juga: Bank Mayapada (MAYA) Mau Right Issue Rp 4 Triliun, Buat Apa?
Dengan dilaksanakannya penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas VI tersebut, maka saham yang dikeluarkan Bank IBK sebelum Penawaran Umum Terbatas VI dapat terdilusi paling banyak 23,65%. Sebagai informasi, saat ini IBK sebagai pemegang saham pengendali masih mengempit kepemilikan saham sebahanya 93,24%, dan sisa kepemilikan sahamnya sekitar 6,7% dimiliki oleh masyarakat.
AGRS sendiri pada tanggal 27 Desember 2023 lalu baru saja melaporkan mendapat setoran modal sebesar Rp1 triliun dari Pemegang Saham Pengendali (PSP)-nya yakni Industrial Bank of Korea. Adapun per September 2023, aset AGRS tercatat meningkat hingga mencapai Rp 19.5 triliun, kemudian ekuitas perusahaan juga naik menjadi Rp 4.3 triliun, dan liabilitas perusahaan juga naik menjadi Rp 15.2 triliun.