[Medan | 25 Februari 2025] Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada hari Senin (24/2/2025).
Danantara akan menjadi badan yang mengkonsolidasikan dan mengelola aset-aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar. Pada tahap awal, Danantara akan mengelola aset dari tujuh BUMN dengan total nilai mencapai Rp 9.600 triliun, yaitu:
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
4. PT Pertamina (Persero)
5. PT PLN (Persero)
6. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
7. Mining Industry Indonesia (MIND ID) (Termasuk PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk (TINS)).
Adapun pada perdagangan Senin (24/2/2025), bertepatan dengan peluncuran Danantara, pergerakan saham Bank Mandiri (BMRI), Bank BNI (BBNI), Bank BRI (BBRI), Telkom (TLKM), ANTAM (ANTM), PTBA, dan TINS menunjukkan variasi dengan kecenderungan melemah.
Saham dengan kinerja terbaik adalah TINS, yang naik 1,46% ke Rp1.045 per saham. Sementara itu, saham ANTM dan BBRI juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,23% dan 0,77%, mencapai Rp1.640 dan Rp3.920 per saham.
Di sisi lain, saham TLKM mencatat pelemahan terdalam sebesar 1,89% ke Rp2.600 per saham. Saham BMRI turut melemah 0,99% ke Rp5.025 per saham, diikuti oleh BBNI yang turun 2,33% ke Rp4.200 per saham, serta PTBA yang terkoreksi 0,75% ke Rp2.640 per saham.
Selain ketujuh BUMN tersebut, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) yang dibentuk pada era Presiden Joko Widodo juga akan menjadi bagian dari Danantara. Pada tahap perdana, investasi yang disiapkan mencapai US$20 miliar atau sekitar Rp326 triliun yang berasalkan dari efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).