[Medan | 21 Desember 2023] Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 20 – 21 Desember 2023, seiring dengan inflasi yang bergerak sesuai dalam kisaran sasaran BI yang sebesar 2% yoy hingga 4% yoy, setidaknya hingga November 2023.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada November 2023 mencapai 2,86%, meningkat dari 2,56% pada Oktober 2023. Sementara itu, nilai tukar rupiah juga terpantau cukup stabil menjelang akhir tahun, karena didukung oleh kebijakan The Federal Reserve (the Fed) Amerika Serikat yang mempertahankan suku bunga acuannya.
Baca Juga: Sesuai Prediksi! The Fed Tahan Suku Bunga Acuan di 5,25%-5,5%
Sebagai informasi, The Fed telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 12 – 13 Desember 2023 waktu setempat. Ini pun menjadi kali ketiganya bank sentral Amerika Serikat mempertahankan suku bunga.
Menurut Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, suku bunga acuan yang berada di level 6% saat ini sudah merupakan puncaknya. Ia pun memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga acuan BI baru akan terjadi pada semester II-2024, seiring dengan sinyal penurunan suku bunga The Fed.
Adapun Andry memproyeksikan penurunan total suku bunga BI sekitar 50 basis poin (bps) tahun depan. Dengan arah penurunan suku bunga, dia memperkirakan adanya potensi masuknya modal asing ke pasar keuangan dalam negeri dan penurunan biaya kredit, yang berpotensi memulihkan permintaan kredit untuk sektor perbankan.