[Medan | 25 Juli 2024] Emiten Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), menjual sahamnya di anak usaha produsen kendaraan listrik, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), senilai Rp 97,5 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, BNBR menjual 975 juta lembar saham VKTR, setara dengan 2,23% dari total kepemilikan saham pada harga Rp 100 per saham pada 11 Juli 2024.
Setelah penjualan ini, kepemilikan BNBR di VKTR berkurang menjadi 18,95 miliar lembar saham dari sebelumnya 19,92 miliar lembar saham.
Meskipun BNBR telah melepas hampir satu miliar saham VKTR, perusahaan menyatakan tidak ada perubahan pengendalian atas anak usahanya tersebut. Corporate Secretary BNBR, Christofer A. Uktolseja, menyatakan bahwa penjualan 2,23% saham VKTR dilakukan untuk menyelesaikan hutang kepada kreditur non-afiliasi, PT Tambara Tama Mandiri.
Selain utang sebesar Rp 101 miliar kepada PT Tambara Tama Mandiri, BNBR juga memiliki utang besar kepada pihak ketiga non-afiliasi lainnya, termasuk Silvery Moon Investment Ltd. sebesar Rp 465 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 237 miliar, dan PT Bank KEB Hana Indonesia sebesar Rp 200 miliar.
Sebagai informasi, BNBR sedang menghadapi situasi sulit dengan liabilitas yang dua kali lipat lebih besar daripada ekuitasnya. Laporan keuangan kuartal I-2024 menunjukkan BNBR memiliki liabilitas sebesar Rp 4,26 triliun, 36% lebih tinggi dari ekuitasnya yang sebesar Rp 2,71 triliun. Dari total utang tersebut, utang jangka pendek BNBR mencapai Rp 3,68 triliun, dengan bagian terbesar berasal dari liabilitas kepada pihak ketiga sebesar Rp 1,16 triliun.