[Medan | 4 Maret 2024] PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan komersial dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas ini telah menggelar Rapat Pemegang Umum Saham Tahunan (RUPST) untuk membahas besaran dividen kepada pemegang saham.
Dalam RUPST yang digelar pada hari Jumat (1/3/2024) tersebut, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 48,10 triliun dari laba bersih BBRI tahun buku 2023 yang tercatat sebanyak Rp 60,43 triliun. Jika dirincikan, porsi dividen tunai untuk pemerintah tercatat sebanyak Rp 25,71 triliun dan untuk publik sebanyak Rp 22,39 triliun.
Sebagai informasi, BBRI berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 60,4 triliun di sepanjang tahun 2023. Angka tersebut pun berhasil meningkat 17,5% dibandingkan dengan capaian tahun 2022 yang sebesar Rp 51,4 triliun. Pertumbuhan laba BBRI ini pun didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dari tahun sebelumnya sebesar Rp 124,59 triliun menjadi sebesar Rp 135,18 triliun.
Tak hanya itu, pendapatan non bunga BRI juga tercatat meningkat 12,61% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 53,29 triliun. Sementara dari sisi penyaluran kredit, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit 11,2% menjadi Rp 1.266,4 triliun. Pertumbuhan tersebut sedikit lebih tinggi dari kredit secara industri yang sekitar 10,4% YoY.
Adapun segmen UMKM masih menjadi mayoritas penyaluran kredit BRI dengan porsi mencapai 84,4% atau senilai Rp 1.068,7 triliun. Alhasil, aset bank BBRI tercatat semakin jumbo mencapai Rp 1.965 triliun atau naik sekitar 5,36% YoY. Selain pembagian dividen, RUPST juga memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Hendrikus Ivo dari jabatan Komisaris Independen, dan mengangkat Haryo Baskoro Wicaksono sebagai Komisaris Independen baru di BRI.