[Medan | 20 November 2024] Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengundang sejumlah BUMN, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (19/11/2024).
Sebagai informasi, Danantara merupakan institusi baru yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan mengelola seluruh aset kekayaan negara. Lembaga ini diharapkan berfungsi sebagai superholding BUMN sekaligus penyedia pendanaan untuk proyek pembangunan. Berbeda dengan Kementerian BUMN, Danantara akan mengelola investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Berdasarkan informasi yang tersedia, Danantara akan membawahi tujuh BUMN besar, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID), holding industri pertambangan. Ketujuh perusahaan ini dipilih karena memiliki aset terbesar di antara total 47 BUMN yang ada saat ini.
Selain itu, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund (SWF) yang dibentuk pada era Presiden Joko Widodo, juga akan berada di bawah pengelolaan Danantara. Dengan aset gabungan dari tujuh BUMN besar dan INA, total aset kelolaan Danantara diperkirakan mencapai USD 600 miliar, atau sekitar Rp 9.480 triliun (asumsi kurs Rp 15.800 per USD), menjadikannya SWF terbesar keempat di dunia.
Setelah pertemuan tersebut, saham BBRI ditutup menguat 0,23% ke level Rp 4.360 per saham, sementara saham TLKM melonjak 7,34% ke level Rp 2.780 per saham pada perdagangan hari yang sama.