[Medan | 15 September 2025] PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) semakin serius melakukan transformasi bisnis. Perseroan berencana memangkas jumlah anak usaha dari lebih 60 menjadi hanya sekitar 20 entitas strategis. Tujuannya jelas, yakni memperkuat fundamental keuangan, menyehatkan margin, dan menjaga konsistensi pembagian dividen.
Langkah efisiensi ini tidak lepas dari kondisi kinerja TLKM sepanjang semester I/2025 yang masih tertekan. Pendapatan turun 3,04% YoY menjadi Rp73 triliun, didorong pelemahan segmen data dan internet yang merosot 6,5% menjadi Rp42,5 triliun. Segmen SMS, telepon, dan seluler juga turun 7,3% menjadi Rp4,8 triliun. Akibatnya, laba bersih ikut terkoreksi 6,68% menjadi Rp10,9 triliun.
Untuk memperbaiki kondisi tersebut, Telkom mulai menata portofolio bisnis. Salah satu langkah strategis adalah spin off PT Telkom Infrastruktur Indonesia (Infranexia) yang fokus pada fiber optik. Utilisasi fiber saat ini baru 40%, sehingga masih menyisakan ruang ekspansi besar. Transfer lebih dari 50% aset infrastruktur ke Infranexia ditargetkan selesai akhir 2025, dan menjadi fondasi bagi penciptaan nilai jangka panjang.
Tidak hanya itu, Telkom juga membuka peluang IPO untuk lini bisnis data center. Aksi ini diyakini mampu menarik investor global, seiring lonjakan kebutuhan layanan cloud dan digitalisasi di kawasan Asia Tenggara.
Optimisme pasar terhadap strategi Telkom sudah mulai terlihat. Saham TLKM ditutup naik 0,65% ke Rp3.100 pada Jumat (12/9/2025). Investor asing membukukan net buy Rp11,69 miliar, sehingga total akumulasi sepanjang tahun mencapai Rp4,35 triliun. Arus modal asing tersebut turut mengerek harga saham TLKM naik 14,39% year to date.
Analis Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, menilai kombinasi efisiensi anak usaha, spin off infrastruktur, dan potensi IPO data center akan menjadi katalis penting bagi Telkom. Ia merekomendasikan buy dengan target harga Rp3.620.
Dengan strategi transformasi yang lebih fokus, Telkom dipandang memiliki peluang untuk memperbaiki kinerja sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain utama infrastruktur digital di kawasan.