[Medan | 16 Februari 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 1,30% ke level Rp 7.303 pada perdagangan hari Kamis (15/2/2024), usai pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo-Gibran, terpantau unggul jauh dibandingkan paslon 01 Anies-Muhaimin maupun paslon 03 Ganjar-Mahfud dalam quick count atau perhitungan cepat. Angka ini pun menunjukkan bahwa IHSG berhasil melewati level tertinggi sepanjang masa yang terbentuk pada 5 Januari 2024.
Menurut Andyka Pradana dari Jasa Utama Capital, terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab kenaikan signifikan IHSG pada perdagangan tersebut. Pertama, quick count yang menunjukkan potensi Pemilu 2024 akan dilakukan satu putaran, dianggap sebagai faktor yang dapat meningkatkan stabilitas ekonomi dibandingkan dengan Pemilu yang berlangsung dua putaran.
Kedua, figur Prabowo dinilai sebagai alasan investor mengapresiasi pasar saham, karena program Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dianggap melanjutkan kebijakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), sehingga tidak diharapkan terjadi perubahan drastis. Ketiga, dukungan dari tokoh-tokoh seperti Erick Thohir, Boy Thohir, Aburizal Bakrie, dan lainnya yang memiliki perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dianggap memberikan sentimen positif bagi emiten pendukung Prabowo, yang kemudian mendongkrak IHSG.
Dengan meredanya tekanan politik dan prediksi stabilitas ekonomi yang lebih baik, pasar diharapkan dapat menarik investasi baik dari investor lokal maupun asing. Adapun investor asing tercatat melakukan net buy atau beli bersih jumbo sebesar Rp 2,73 triliun di seluruh pasar pada perdagangan hari Kamis (15/2/2024), dengan berikut 10 saham net buy terbesar asing:
1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 793,65 miliar
2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 480,95 miliar
3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 438,84 miliar
4. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 249,01 miliar
5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 231,01 miliar
6. PT MD Pictures Tbk (FILM) Rp 166,8 miliar
7. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 69,0 miliar
8. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 68,25 miliar
9. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 61,65 miliar
10. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) 55,26 miliar