[Medan | 11 April 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 4,79% ke level 6.254 pada akhir perdagangan hari Kamis (10/4/2025).
Seluruh sektor di bursa kompak mencatatkan kenaikan, dengan sektor bahan baku memimpin dengan lonjakan 7,03%. Sementara sektor barang konsumen non-primer menguat 6,11%, dan sektor energi naik 5,51%.
Penguatan tajam IHSG ini dipicu oleh respons positif investor terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump yang menunda pemberlakuan tarif tinggi selama 90 hari terhadap mayoritas negara, kecuali China yang justru dikenakan tarif sebesar 125%. Keputusan ini dipandang sebagai sinyal peluang untuk membuka kembali ruang negosiasi dagang, di tengah kekhawatiran akan pelemahan prospek ekonomi global.
Selain sentimen eksternal, penguatan IHSG juga ditopang oleh lonjakan saham-saham bank milik negara, yang terdorong oleh rencana pembagian dividen besar. Beberapa bank BUMN telah mengumumkan besaran dividen untuk tahun buku 2024, dengan imbal hasil yang mendekati 10% jika dihitung berdasarkan harga penutupan saham sebelumnya.
Meskipun begitu, Head of Research & Chief Economist dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperingatkan bahwa lonjakan hampir 5% ini belum menjadi jaminan bahwa kondisi pasar akan stabil ke depannya. Ia menekankan bahwa risiko volatilitas tetap tinggi dalam jangka pendek.
Walau ada jeda 90 hari dari kebijakan tarif resiprokal AS, ketegangan antara Amerika Serikat dan China masih belum mereda, terutama setelah China dikenakan tarif baru yang cukup besar. Situasi ini membuat arah pasar masih belum pasti, dan investor perlu tetap mewaspadai potensi fluktuasi yang signifikan di tengah ketidakpastian kebijakan lebih lanjut.