[Medan | 1 Januari 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.272 pada sesi terakhir perdagangan hari Jumat (29/12/2023). Adapun 263 saham terpantau menguat, 273 saham melemah dan 228 saham stagnan, dengan transaksi perdagangan mencapai Rp 9,0 triliun dari 17,2 miliar saham yang diperdagangkan.
Sementara di sepanjang tahun 2023, IHSG tercatat menguat 6,16%, jauh lebih tinggi dari pencapaian tahun 2022 yang sebesar 4,09%. Kinerja IHSG yang lebih baik dari 2022 juga ditopang oleh beberapa saham yang kenaikan harganya cukup menggembirakan pada tahun ini. Setidaknya ada sepuluh saham yang melesat hingga lebih dari 70%, bahkan ada yang meroket 413% sepanjang tahun ini. Adapun berikut daftar saham yang menjadi top gainers pada 2023.
Emiten | Harga 2 Januari 2023 | Harga 29 Desember 2023 | Perubahan |
PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) | Rp 955 | Rp 4.900 | 413,09% |
PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) | Rp 61 | Rp 216 | 254,10% |
PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) | Rp 607 | Rp 1.935 | 218,78% |
PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) | Rp 650 | Rp 1.775 | 173,08% |
PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) | Rp 50 | Rp 121 | 142,00% |
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) | Rp 2.510 | Rp 5.250 | 109,16% |
PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) | Rp 380 | Rp 820 | 115,79% |
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) | Rp 123 | Rp 238 | 93,50% |
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) | Rp 565 | Rp 1.035 | 83,19% |
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) | Rp 204 | Rp 348 | 70,59% |
Di sisi lain, Head of Research RHB Andrey Wijaya memprediksikan bahwa IHSG dapat menyentuh angka 7.900 pada akhir tahun 2024. Proyeksi ini pun didasarkan pada ekspektasi Pemilu yang kondusif di 2024. Sebagai informasi, melihat kembali pergerakan IHSG selama empat pemilihan umum sebelumnya, IHSG biasanya mengalami volatilitas setahun sebelum tahun pemilu, dan IHSG juga cenderung mengalami kenaikan dalam beberapa tahun setelah tahun pemilu.
Selain itu, proyeksi pertumbuhan IHSG ini juga berdasarkan harapan akan penurunan BI Rate sebesar 50 basis poin di paruh kedua tahun 2024. Langkah ini diharapkan dapat membantu sektor perbankan, khususnya bagi yang likuiditasnya terbatas, sehingga mereka dapat mengelola Cost of Fund dengan lebih efisien dan meningkatkan Net Interest Margin sektor perbankan.