[Medan | 4 Maret 2024] Buyback saham merupakan aksi korporasi berupa pembelian kembali saham yang telah beredar di publik. Aksi buyback saham ini pun seringkali dapat mendorong kenaikan harga saham ketika pembelian saham oleh perusahaan terjadi. Adapun berikut beberapa emiten yang telah menyiapkan rencana buyback di sepanjang tahun 2024 ini.
1. PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ini mengumumkan rencana melakukan buyback saham dengan modal sekitar Rp 350 miliar atau setara maksimal 1,5% dari seluruh saham perseroan, dengan tujuan untuk menjaga tren harga sahamnya tetap menarik bagi para holder atau pemegang saham eksisting.
2. PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi ini juga menjadi salah satu emiten yang berencana untuk melakukan buyback. Aksi buyback ini nampaknya disiapkan untuk menghadapi penyesuaian keuangan pasca-lepasnya Tokopedia dari GOTO, yang mengakibatkan catatan kerugian sekitar Rp 80 triliun, serta untuk menghadapi risiko tekanan jual akibat masa lock-up saham seri B milik para founder dan eks direksi.
3. PT. Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
Perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan ini berencana untuk melakukan buyback dengan nilai sekitar Rp 500 juta, yang bertujuan untuk mendukung program remunerasi dalam bentuk saham untuk manajemen perseroan.
4. PT. Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
Perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan ini juga berencana melakukan buyback dengan dana sekitar Rp 800 juta. Adapun tujuan NISP melakukan buyback juga sama dengan BNGA, yaitu untuk kebutuhan remunerasi kepada manajemen dan karyawan perseroan.
5. PT. Avia Avian Tbk (AVIA)
Perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri dan perdagangan cat dan tinta cetak, pernis, lak, perekat/lem, mortar atau beton siap pakai ini berencana untuk melakukan buyback senilai Rp1 triliun yang setara 2,3% dari total sahamnya. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas harga saham yang dianggap sudah undervalued berdasarkan Price to Earnings Ratio (PE).
Dari semua perusahaan yang merencanakan buyback, kinerja AVIA dinilai paling menarik, dengan harga wajar yang dinilai undervalued dan potensi pertumbuhan laba yang positif pada tahun-tahun mendatang. Aksi buyback AVIA memiliki potensi pertumbuhan saham hingga 37 – 47% dalam tiga tahun ke depan, berdasarkan asumsi PE yang konstan.