[Medan | 30 Juli 2024] PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian dan pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batubara dan logam mulia lainnya ini mencatatkan penurunan laba bersih meskipun penjualan meningkat sepanjang semester I-2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, ANTM mencatat total penjualan sebesar Rp 23,18 triliun sepanjang semester I-2024, meningkat 7,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 21,66 triliun.
Secara rinci, penjualan ANTM didorong oleh produk emas sebesar Rp 18,82 triliun, bijih nikel sebesar Rp 1,9 triliun, feronikel sebesar Rp 1,52 triliun, alumina sebesar Rp 724,94 miliar, dan perak sebesar Rp 34,80 miliar. Selain itu, pendapatan jasa pemurnian logam mulia tercatat sebesar Rp 98,18 miliar.
Seiring dengan kenaikan penjualan, beban pokok ANTM juga meningkat menjadi Rp 21,18 triliun, tumbuh 21,61% dibandingkan dengan periode semester I-2023 yang tercatat sebesar Rp 12,42 triliun. Akibatnya, laba kotor menurun 52,75% menjadi Rp 2 triliun, sementara pada periode yang sama tahun lalu ANTM mencatatkan laba kotor sebesar Rp 4,24 triliun.
Meskipun begitu, ANTM memperoleh laba selisih kurs sebesar Rp 576 miliar, penghasilan lain-lain sebesar Rp 70,51 miliar, dan penghasilan keuangan sebesar Rp 277,95 miliar. Setelah mengakumulasikan dengan beban dan pos lainnya, ANTM mencatat penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi Rp 1,55 triliun, turun 17,95% dibandingkan periode semester I-2023 yang sebesar Rp 1,88 triliun.
Di sisi lain, jumlah ekuitas tercatat senilai Rp 29,69 triliun, menyusut dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp 31,16 triliun. Total liabilitas sebesar Rp 9,49 triliun, menurun dari akhir 2023 yang sebesar Rp 11,68 triliun. Jumlah aset tercatat Rp 39,18 triliun, berkurang dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp 42,85 triliun.