[Medan | 18 Maret 2024] PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti dan real estat ini mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang tahun 2023. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih BSDE tercatat anjlok sebesar 20,04% dari Rp 2,43 triliun menjadi Rp 1,94 triliun di tahun 2023.
Meskipun begitu, BSDE berhasil meraih pendapatan usaha sebesar Rp 11,53 triliun pada tahun lalu, meningkat 12,74% year-on-year (YoY). Pendapatan ini didorong terutama oleh segmen penjualan properti yang mencapai Rp 9,82 triliun. Namun, beban pokok penjualan yang ditanggung BSDE naik 50,39% YoY menjadi Rp 5,12 triliun. Hal ini menyebabkan laba kotor perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp 6,41 triliun, mengalami penurunan sebesar 6,07% secara tahunan.
Menurut investment Consultant Reza Priyambada Reliance Sekuritas Indonesia, peningkatan beban biaya BSDE di tahun 2023 terjadi akibat kenaikan Biaya Pokok Produksi (BPP), terutama dari harga tanah dan bangunan. Namun, sekalipun laba BSDE turun di tahun lalu, Reza melihat kinerja BSDE di tahun 2024 masih prospektif.
Reza menyoroti bahwa BSDE memiliki lahan yang belum dikembangkan (land bank) yang masih luas, sekitar 36,91 hektare. Selain itu, proyek properti BSDE yang masih berjalan juga cukup banyak. Sementara secara operasional, BSDE mencatat marketing sales 2023 sebesar Rp 9,5 triliun selama 2023, lebih tinggi 7,9% dari target 2023 di level Rp 8,8 triliun, dan pada 2024, manajemen BSDE pun menargetkan marketing sales sebesar Rp 9,5 triliun. Dengan pertimbangan tersebut, Reza merekomendasikan pembelian saham BSDE dengan target harga Rp 1.120 per saham.