[Medan | 23 Februari 2024] PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara ini mengalami penurunan laba bersih sebesar 58,30% sepanjang tahun 2023. Menurut laporan keuangannya, laba perusahaan per Desember 2023 mencapai US$ 500,33 juta atau setara Rp 7,81 triliun. Angka ini turun signifikan dibandingkan dengan laba pada tahun 2022 yang sebesar US$ 1,2 miliar atau Rp 18,75 triliun.
Sementara dari sisi pendapatan, ITMG mencatatkan pendapatan sebesar US$ 2,37 miliar, mengalami penurunan 35% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 3,63 miliar. Adapun pendapatan utama berasal dari penjualan batubara kepada pihak ketiga sebesar US$ 2,25 miliar, diikuti oleh penjualan kepada pihak berelasi sebesar US$ 112,18 juta.
Sebagai informasi, pelanggan dengan transaksi lebih dari 10% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasian adalah Shenhua Hong Kong International Ltd. dengan transaksi senilai US$ 255,92 juta dan Marubeni Corporation senilai US$247,86 juta. Di sisi lain, beban pokok penjualan hanya mengalami penurunan 6,32% menjadi US$ 1,63 miliar, dari sebelumnya US$ 1,74 miliar di 2022.
Sementara itu, volume penjualan ITMG naik sebesar 11%, didukung oleh peningkatan produksi sebesar 1%, namun diimbangi oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 41%, dari $192/ton di FY22 menjadi $113/ton di FY23. Adapun ITMG mencatatkan penurunan liabilitas sepanjang 2023 menjadi sebesar US$ 399,30 juta dari sebelumnya sebesar US$ 686,89 juta di tahun 2022. Sementara itu, jumlah ekuitas ITMG per Desember 2023 tercatat sebesar US$ 1,78 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$ 1,95 miliar. Kemudian total aset seluruhnya tercatat sebesar US$ 2,18 miliar.