[Medan | 11 Februari 2025] PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 9% secara tahunan (YoY) di tahun 2024. Laporan keuangan perusahaan menunjukkan peningkatan pendapatan dan EBITDA, meski industri telekomunikasi menghadapi tantangan pasar.
Total pendapatan ISAT naik 9,1% YoY menjadi Rp 55,88 triliun. Segmen selular tetap menjadi kontributor terbesar dengan pendapatan Rp 47,03 triliun. Segmen Multimedia, Komunikasi Data, Internet (MIDI) juga tumbuh signifikan sebesar 23,4% YoY menjadi Rp 7,98 triliun, sementara segmen telekomunikasi tetap mengalami penurunan 14,1% YoY menjadi Rp 864,4 miliar.
EBITDA ISAT meningkat 10,2% YoY menjadi Rp 26,37 triliun dengan margin EBITDA 47,2%. Namun, beban operasional turut meningkat 10,4% YoY ke Rp 45,04 triliun, terutama akibat kenaikan beban penyelenggaraan jasa, penyusutan, pemasaran, serta beban karyawan.
ISAT menargetkan pertumbuhan EBITDA sebesar 10% di tahun 2025, didorong oleh pertumbuhan pengguna mobile dan non-mobile. Perusahaan juga mengalokasikan belanja modal (capex) Rp 13 triliun, sejalan dengan anggaran tahun sebelumnya.
Meski kinerja keuangan cukup solid, ISAT menghadapi tantangan di industri. Basis pelanggan turun 4,1 juta menjadi 94,7 juta akibat konsolidasi SIM di pasar. Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan juga merosot 24,7% YoY menjadi 5,5 menit, mencerminkan tren penurunan layanan suara.
Deputy Head of Research Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy, menilai bahwa meskipun kinerja ISAT tidak buruk, sentimen pasar terhadap sektor telekomunikasi sedang kurang positif akibat indikasi perang harga dalam akuisisi pelanggan baru.