PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau dikenal dengan PGN sukses mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 326,2 juta atau setara dengan Rp 4,84 triliun pada 2022.
Laba ini naik 7% dari laba tahun sebelumnya sebesar US$ 303,82 juta. Peningkatan laba bersih ini sejalan dengan pendapatan perusahaan yang meningkat 17,5% dari US$ 3,03 miliar pada tahun sebelumnya menjadi US$ 3,56 miliar pada tahun 2022. Dari pendapatan tersebut, PGAS membukukan laba bruto sebesar US$ 780,5 juta, laba operasi sebesar US$ 592,2 juta dan EBITDA sebesar US$ 1,21 miliar.
Pendapatan PGAS sebagian besar ditopang oleh penjualan gas ke segmen industri dan komersial yang bernilai US$2,47 miliar, kemudian diikuti oleh penjualan gas ke rumah tangga senilai US$19,84 juta, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) senilai US$2,31 juta.
Sementara itu, dari sisi operasional, volume lifting minyak & gas di tahun 2022 meningkat dari 24.086 Barrels of oil equivalent per day (BOEPD) menjadi 28.870 BOEPD, yang disertai dengan adanya kenaikan Indonesian crude price (ICP) yang tinggi. Segmen transportasi minyak juga menunjukkan kenaikan signifikan, dari 9.706 BOEPD menjadi 38.471 BOEPD. Sementara itu, kinerja LPG processing meningkat dari 92,7 ton per hari menjadi 134 ton per hari.
Sebagai informasi, PGAS juga terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi, yang terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi yang naik 6,94% atau 748 km menjadi 11.524 km pada 2022, dan total pelanggan PGAS yang mencapai 838.953 pelanggan.