[Medan | 19 April 2024] PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi ini mencatatkan penurunan kinerja di kuartal I-2024.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, TLKM membukukan laba bersih sebesar Rp 6,05 triliun di kuartal I-2024, atau turun 5,78% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 6,52 triliun di kuartal I-2023. Meskipun begitu, TLKM sejatinya membukukan peningkatan pendapatan sebesar 3,71% dari Rp 36,09 triliun menjadi Rp 37,42 triliun di kuartal I-2024.
Secara rinci, pendapatan dari telepon berkontribusi sebesar Rp 1,74 triliun, kemudian interkoneksi berkontribusi sebesar Rp 2,57 triliun dan pendapatan dari transaksi lessor sebesar Rp 795 miliar. Sementara itu, pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika berkontribusi sebesar Rp 22,90 triliun, pendapatan jaringan, IndiHome dan lainnya masing-masing sebesar Rp 685 miliar, Rp 6,83 triliun dan Rp 1,85 triliun.
Namun, keuntungan TLKM tergerus oleh kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi sebesar Rp 403 miliar, berbalik dari keuntungan Rp 430 miliar. Beban TLKM juga meningkat, seperti beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi yang naik 4,92% YoY serta beban interkoneksi yang naik 22,75% YoY. Alhasil, laba usaha TLKM menurun 5,78% dari Rp 11,43 triliun menjadi Rp 11 triliun di kuartal I-2024.
Di sisi lain, total aset TLKM pada akhir kuartal I-2024 meningkat menjadi Rp 288,03 triliun dari Rp 287,04 triliun pada akhir 2023. Sementara itu, jumlah liabilitas tercatat turun menjadi Rp 123,6 triliun dari sebelumnya Rp 130,4 triliun, dan jumlah ekuitas TLKM meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 156,5 triliun menjadi Rp 164,4 triliun di kuartal I-2024.