[Medan | 31 Juli 2024] PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi ini mencatatkan penurunan laba bersih meskipun pendapatannya meningkat.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, TLKM berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 75,29 triliun per 30 Juni 2024, tumbuh 2,47% secara tahunan (Year on Year/YoY) dibandingkan Rp 73,47 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Secara rinci, pendapatan telepon berkontribusi sebesar Rp 3,56 triliun, pendapatan interkoneksi berkontribusi sebesar Rp 4,84 triliun, lalu pendapatan data, internet dan jasa telekomunikasi informatika mencapai Rp 47,11 triliun, pendapatan jaringan dan IndiHome masing-masing menyumbang Rp 1,53 triliun dan Rp 12,97 triliun.
Selain itu, TLKM juga mendapatkan pendapatan dari layanan lain sebesar Rp 3,69 triliun, dengan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 73,73 triliun dan transaksi lessor sebesar Rp 1,56 triliun.
Namun, bersamaan dengan peningkatan pendapatan, beberapa pos beban TLKM juga meningkat. Beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi naik dari Rp 19,17 triliun menjadi Rp 19,46 triliun. Beban penyusutan dan amortisasi juga meningkat 1,13% YoY menjadi Rp 16,12 triliun, serta beban karyawan naik dari Rp 7,84 triliun menjadi Rp 9,48 triliun.
Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TLKM mencapai Rp 11,76 triliun di semester I-2024, atau turun 7,80% YoY dari posisi di semester I-2023 yang sebesar Rp 12,75 triliun.
Di sisi lain, total aset TLKM menyusut dari Rp 287,04 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp 285,99 triliun per 30 Juni 2024. Jumlah liabilitas meningkat 6,31% dari Rp 130,48 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp 138,71 triliun per 30 Juni 2024. Sementara itu, jumlah ekuitas tercatat sebesar Rp 147,27 triliun, turun dari Rp 156,56 triliun pada akhir tahun lalu.