[Medan | 5 April 2024] Investor ternama Lo Kheng Hong tercatat menambah kepemilikannya pada saham emiten jasa pertambangan PT ABM Investama Tbk (ABMM). Berdasarkan laporan kepemilikan saham di atas 5% dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong kini memiliki total 137,79 juta saham ABMM, yang setara dengan 5,01% kepemilikan.
Total kepemilikan saham tersebut pun membuat Lo Kheng Hong menjadi pemegang saham terbesar ketiga di ABMM, menyalip Citibank (Singapore). Adapun per 30 September 2023, Citibank tercatat menggenggam sebanyak 127,7 juta saham ABMM atau setara dengan 4,63% kepemilikan.
Selain Lo Kheng Hong, ada beberapa investor individu lain yang juga memiliki jumlah saham yang signifikan di ABMM. Beberapa di antaranya adalah Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko dengan 17,33 juta saham (0,62% kepemilikan), Haiyanto dengan 7 juta saham (0,25% kepemilikan), dan Amir Sudjono dengan 7 juta saham (0,25% kepemilikan).
Sementara itu, ABMM mencatatkan laba bersih sebesar US$289 juta atau sekitar Rp4,4 triliun pada tahun 2023, naik dari US$269,9 juta pada tahun 2022. Peningkatan ini disertai dengan kenaikan pendapatan ABMM sebesar 3,28% menjadi US$1,49 miliar, dari sebelumnya US$1,44 miliar secara tahunan.
Secara rinci, pendapatan kontraktor tambang dan tambang batubara berkontribusi sebesar US$ 945,4 juta, pendapatan jasa yang terdiri dari jasa logistik dan sewa kapal sebesar US$ 108,9 juta, jasa divisi site services dan repabrikasi sebesar US$ 45,8 juta, dan sewa mesin pembangkit tenaga listrik US$ 661.8 juta. Lalu pendapatan dari pabrikasi senilai US$ 20,17 juta, dan pendapatan dari perdagangan bahan bakar sebesar US$ 12,5 juta.
Nah, melihat pendapatan utama perusahaan yang berasal dari pertambangan batubara, maka ABMM pun berpotensi diuntungkan dari harga komoditas pertambangan yang merangkak naik dalam sepekan terakhir ini. Adapun harga batubara tercatat berada di US$ 132,25 per ton atau naik 2,60% WtW pada perdagangan hari Rabu (3/4/2024).