[Medan | 11 Agustus 2025] PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) resmi berekspansi ke sektor kendaraan listrik dengan mengakuisisi 51% saham PT Green City Traffic, produsen motor listrik merek ECGO. Aksi korporasi ini menjadi katalis positif yang mendorong harga saham KRYA keluar dari “level gocap” atau Rp50 per saham, level psikologis yang selama ini membatasi pergerakan emiten tersebut.
ECGO, yang sudah eksis tujuh tahun di pasar motor listrik, memiliki model bisnis terintegrasi mulai dari produksi, riset, penyewaan baterai, hingga layanan penukaran baterai. Targetnya ambisius, menjual minimal 1 juta unit motor listrik dalam lima tahun ke depan. Motor listrik ECGO juga telah mengantongi sertifikasi TKDN hingga 56% dan masuk dalam program subsidi pemerintah untuk kendaraan listrik.
Dari sisi korporasi, akuisisi ini menandai transformasi besar KRYA, yang sebelumnya fokus pada konstruksi, menjadi pemain strategis di industri kendaraan listrik. Dukungan modal dan jaringan dari konsorsium pengendali baru, termasuk Rich Step International Ltd. dan Green Power Group (LABA), menjadi modal penting untuk eksekusi target ambisius tersebut.
Kabar akuisisi ini berpotensi menjadi katalis jangka pendek bagi saham KRYA, terutama di tengah sentimen positif industri EV nasional yang didukung insentif pemerintah. Lonjakan dari level gocap menunjukkan ada aliran dana spekulatif yang masuk, namun keberlanjutan tren akan sangat bergantung pada kecepatan realisasi target penjualan dan ekspansi infrastruktur penukaran baterai.
Secara teknikal, keberhasilan KRYA keluar dari zona gocap dan bertahan di atas Rp 250 menunjukkan adanya minat beli yang solid dari investor ritel maupun spekulan. Jika sentimen positif berlanjut dan fundamental perusahaan membaik pasca akuisisi, peluang penguatan menuju Rp 300–Rp 350 terbuka lebar. Namun, investor juga perlu mewaspadai volatilitas harga mengingat saham KRYA masih tergolong berkapitalisasi kecil, sehingga pergerakannya bisa sangat fluktuatif.