[Medan | 10 Maret 2025] Dua perusahaan, PT Sinar Terang Mandiri Tbk. (MINE) dan PT Jantra Grupo Indonesia Tbk. (KAQI), akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui mekanisme penawaran umum perdana (IPO) pada Senin (10/3/2025).
Berdasarkan prospektus yang dirilis, MINE, yang bergerak di sektor jasa pertambangan, menawarkan hingga 612,66 juta saham kepada publik dengan harga Rp216 per saham. Dari aksi korporasi ini, perusahaan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp132,33 miliar.
Setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 48% atau Rp63,21 miliar akan dialokasikan untuk pembelian alat berat guna mendukung peningkatan produksi PT Weda Bay Nickel. Selain itu, 11% atau sekitar Rp14 miliar digunakan untuk mengakuisisi tanah dan bangunan milik Sinjo Jefry Sumendap, Komisaris Utama sekaligus pemegang saham pengendali perusahaan.
Properti yang berlokasi di Manado ini berfungsi sebagai kantor operasional serta gudang penyimpanan aset perusahaan. Sisa dana akan dimanfaatkan untuk modal kerja proyek PT Weda Bay Nickel, termasuk pengadaan bahan bakar, suku cadang alat berat, penyewaan peralatan, serta kendaraan operasional.
Sementara itu, KAQI yang bergerak di sektor perdagangan dan reparasi kendaraan menawarkan sebanyak 450 juta saham kepada publik dengan harga Rp118 per saham, menghasilkan dana sebesar Rp53,1 miliar. Setelah dikurangi biaya emisi, 76,56% dari dana yang diperoleh akan dialokasikan untuk belanja modal.
Rinciannya, 44,91% digunakan untuk pembelian lahan seluas 1.940 meter persegi di Bona Indah yang akan dijadikan lokasi bengkel baru. Selanjutnya, 31,65% dialokasikan untuk pembukaan lima cabang bengkel di Bandung, Bekasi, Surabaya, dan Semarang, serta pembangunan fasilitas di Bona Indah. Sekitar 7,01% dari dana belanja modal akan digunakan untuk operasional perusahaan, termasuk pengadaan suku cadang, penyewaan kendaraan, serta pengembangan aplikasi.
Sisa dana IPO KAQI akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anak usaha, khususnya untuk akuisisi aset bengkel pihak ketiga di Yogyakarta, pembangunan fasilitas baru, serta pengadaan perlengkapan operasional dalam rangka relokasi.