[Medan | 17 Januari 2025] Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mulai Kamis (16/1/2025). Langkah ini diambil setelah saham RATU terus mengalami auto reject atas (ARA) secara berturut-turut sejak pertama kali terdaftar pada hari Rabu pekan lalu.
Sebagai informasi, RATU, yang merupakan anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), melepas 543,01 juta saham atau sekitar 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga IPO Rp1.150 per saham. Dengan demikian, RATU berpotensi meraih dana sebesar Rp624,46 miliar, yang terdiri dari Rp218,56 miliar dari penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar dari penjualan saham divestasi.
Sejak mulai diperdagangkan hingga Rabu (15/1/2025), saham RATU selalu mencetak ARA, melonjak 25% pada awal sesi I. Pada perdagangan kemarin, harga saham RATU tercatat di Rp4.330, yang menunjukkan kenaikan sebesar 276,52% sejak listing.
Menurut prospektusnya, dana dari IPO akan digunakan untuk beberapa keperluan. Sebesar Rp157,36 miliar akan dipinjamkan kepada anak usaha, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, untuk membayar kewajiban cash call kepada PetroChina International Jabung Ltd. terkait operasional Blok Jabung. Selain itu, Rp34,96 miliar akan diberikan kepada perusahaan asosiasi, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, untuk mendukung pembayaran cash call kepada ExxonMobil Cepu Ltd. Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk biaya operasional dan remunerasi.
Sementara hasil penjualan saham divestasi, setelah dikurangi biaya emisi dan biaya lainnya yang dihitung secara proporsional, akan dibayarkan kepada pemegang saham penjual, yaitu RAJA, dan perusahaan tidak akan menerima hasil dari penjualan saham divestasi tersebut.