IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Pemenang Lelang Frekuensi 1,4 GHz Diumumkan Oktober 2025, WIFI Kandidat Terkuat?

By Aurelia Tanu 19 hours ago Bisnis
Image source: AP/ market.bisnis.com
SHARE

[Medan | 13 Oktober 2025] Lelang frekuensi 1,4 GHz resmi memasuki tahap e-Auction pada Senin, 13 Oktober 2025. Tiga peserta yang lolos seleksi administrasi yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Eka Mas Republik (MyRepublic), dan PT Telemedia Komunikasi Pratama (anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk/WIFI) bersaing memperebutkan pita frekuensi strategis yang akan menjadi tulang punggung layanan broadband nasional.

Kompetisi Ketat dan Harga Frekuensi Tinggi
Persaingan ini mencerminkan tiga model bisnis berbeda. Telkom adalah pemain besar dengan sumber daya nasional, MyRepublic mengandalkan jaringan fixed broadband, sedangkan WIFI datang sebagai pendatang baru dengan pendekatan komunitas dan biaya rendah.

Namun seluruh peserta menghadapi tantangan yang sama yakni harga dasar lelang yang dinilai terlalu tinggi. Berdasarkan patokan lelang 2,1 GHz tahun 2021, nilai hak penggunaan frekuensi 10 MHz selama 10 tahun mencapai Rp2,93 triliun. Jika formula ini kembali digunakan, maka pemenang harus menyiapkan setidaknya Rp3 triliun hanya untuk hak penggunaan spektrum, belum termasuk investasi jaringan dan infrastruktur.

Sebagai pembanding, harga lisensi 10 MHz di Singapura untuk 15 tahun hanya sekitar Rp511 miliar. Artinya, biaya spektrum di Indonesia hampir sembilan kali lebih mahal, yang berpotensi membebani operator dan menghambat ekspansi jaringan ke wilayah non-komersial.

WIFI Dipandang Paling Siap
Di tengah persaingan ini, sejumlah analis menilai WIFI berpeluang besar memenangkan lelang. Equity Analyst Sucor Sekuritas Niko Pandowo menyebut WIFI memiliki keunggulan strategis dibanding TLKM dan MyRepublic. Perusahaan memiliki jaringan serat optik di jalur kereta api yang memungkinkan penetrasi di area padat penduduk, serta ekosistem teknologi Fixed Wireless Access (FWA) yang sudah siap digunakan.

WIFI menargetkan 5 juta pelanggan dalam waktu satu tahun setelah mengamankan spektrum 1,4 GHz. Layanan FWA ini dapat mulai digelar hanya dua pekan setelah hasil lelang diumumkan.

Berbeda dengan jaringan fiber (FTTH), FWA memungkinkan penyediaan internet tanpa infrastruktur kabel, menjangkau pasar captive seperti area TBIG dan menara Centratama dengan radius hingga 500 meter. WIFI juga telah bekerja sama dengan Qualcomm, Huawei, dan Nokia dalam pengembangan FWA 1,4 GHz serta menandatangani perjanjian eksklusif yang menjadikannya satu-satunya penyedia teknologi ini di Indonesia.

Niko menilai, keberhasilan memenangkan spektrum 1,4 GHz akan menjadi katalis penting bagi pertumbuhan WIFI. Ia merekomendasikan buy saham WIFI dengan target harga Rp7.800 per saham setelah harga sahamnya melonjak signifikan hingga menembus level Rp7.000 dalam perdagangan terbaru.

Prospek dan Risiko
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai kemenangan WIFI akan memperkuat ekosistem FWA di Indonesia dan membuka akses internet murah bagi masyarakat. Menurutnya, WIFI menyediakan internet yang murah dan terjangkau dibanding kompetitornya.

Namun Nafan juga mengingatkan bahwa pergerakan saham WIFI saat ini sudah mencerminkan ekspektasi pasar (priced in) sehingga ia belum memberikan rekomendasi baru atau status not rated untuk saham ini.

Babak Penentu
Hasil lelang 1,4 GHz akan diumumkan dalam 2–4 minggu setelah tahap e-Auction dimulai. Total pita frekuensi yang dilelang mencapai 80 MHz dengan sistem Time Division Duplex (TDD), terbagi dalam tiga wilayah:
– Wilayah 1: Jawa dan Papua
– Wilayah 2: Sumatera, Bali, NTT, NTB, dan Riau
– Wilayah 3: Sulawesi dan Kalimantan

Pemenang lelang akan menjadi penentu arah industri broadband Indonesia dalam beberapa tahun ke depan sekaligus menjadi tolak ukur apakah pemerintah mampu menyeimbangkan antara penerimaan negara dan percepatan transformasi digital nasional.

You Might Also Like

Danantara Bakal Mulai Lelang Pembangkit Sampah di November 2025

Siap-siap! Anugrah Neo Energy Materials (ANEM) Dikabarkan Segera IPO

Perang Dagang AS-China Kembali Memanas, Bagaimana Nasib IHSG Hari Ini?

Mau Akuisisi SMRA, Saham BUVA Siap Melesat?

PANI Setujui Rencana Rights Issue dan Akuisisi Saham CBDK

TAGGED: 4 Ghz, lelang frekuensi 1, lelang WIFI, saham DSSA, saham TLKM, saham WIFI
Aurelia Tanu October 13, 2025 October 13, 2025
Previous Article Danantara Bakal Mulai Lelang Pembangkit Sampah di November 2025
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?