PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan pencapaian laba bersih tertinggi sepanjang berdirinya perseroan. Adapun, perseroan membukukan laba bersih sebesar US$ 3,81 miliar atau Rp 56,6 triliun, naik 86% dibandingkan tahun 2021, yang hanya sebesar US$ 2,05 miliar atau Rp 29,3 triliun.
Pertamina juga mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 48% dari US$ 57,5 miliar menjadi US$ 84,89 miliar di tahun 2022. Peningkatan pendapatan perseroan ini tidak hanya ditopang oleh kenaikan lifting dan produksi migas serta penjualan produk, namun, Pertamina juga sukses melakukan terobosan dalam mengoptimalkan biaya. Adapun, cost optimization pada periode 2021-2022 telah berkontribusi pada penghematan hingga mencapai US$ 3.273 juta.
Menurut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, kinerja keuangan juga sebanding lurus dengan kinerja keberlanjutan yang juga telah membuahkan pencapaian positif. Pertamina sendiri berhasil meraih posisi nomor 2 secara global dalam sub-industri Integrated Oil & Gas oleh Sustainalytics dengan skor ESG sebesar 22,1 di Oktober 2022, yang mengalami peningkatan dari sebelumnya dengan skor 28,1.
Selain itu, peningkatan signifikan kinerja keuangan dan operasional sepanjang tahun 2022 juga berhasil membuat Pertamina kembali mengukuhkan posisinya sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam Fortune Global 500 dan menempati peringkat 223, naik dari sebelumnya peringkat 287.