[Medan | 30 Juli 2024] Harga saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), perusahaan yang bergerak dalam eksplorasi, pembangunan, penambangan, dan pemrosesan berbagai sumber daya mineral, khususnya tembaga dan emas ini terpantau naik 5,15% ke level Rp 12.250 per saham pada perdagangan hari Senin (29/7/2024).
Kenaikan ini pun terjadi setelah AMMN merilis laporan keuangan untuk periode 30 Juni 2024. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih AMMN melonjak hingga 300,04% secara tahunan dari US$ 118,80 juta menjadi US$ 475,25 juta pada semester I-2024. Pertumbuhan laba ini sejalan dengan peningkatan pendapatan, dimana AMMN membukukan penjualan bersih sebesar US$ 1,54 miliar, naik 166,76% dari pendapatan semester I-2023 yang sebesar US$ 580,52 juta.
Secara rinci, AMMN mencatat penjualan tembaga sebesar US$ 769,60 juta pada semester I-2024, naik 125,42% dari US$ 341,40 juta pada periode yang sama tahun lalu. Penjualan emas AMMN juga meningkat signifikan sebesar 225,78% year-on-year (yoy), dari US$ 239,12 juta pada akhir Juni 2023 menjadi US$ 779,01 juta pada semester I-2024.
Seiring dengan peningkatan penjualan, beban pokok penjualan AMMN naik 134,18% (YoY) menjadi US$ 696,73 juta. Ini menghasilkan laba kotor sebesar US$ 851,88 juta hingga Juni 2024, meningkat 201,01% secara tahunan. Dari pos laba operasional, AMMN mencatat US$ 785,18 juta dalam enam bulan pertama 2024, melonjak 253,28%. Dengan hasil positif ini, laba per saham AMMN naik secara tahunan dari US$ 0,00181 menjadi US$ 0,00655 per 30 Juni 2024.
Presiden Direktur Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie, menyatakan bahwa kinerja AMMN pada paruh pertama 2024 mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Menurutnya, hal ini terutama didukung oleh penambangan bijih berkadar tinggi dari Fase 7 yang kini berada pada puncaknya.
Direktur Keuangan Amman Mineral Internasional, Arief Sidarto, menambahkan bahwa kinerja keuangan AMMN pada semester I-2024 juga merupakan yang tertinggi sejak Amman Mineral mengambil alih operasi tambang Batu Hijau. Peningkatan signifikan dalam volume penjualan tembaga dan emas, masing-masing tumbuh sebesar 126% dan 188%, serta kenaikan harga emas sekitar 13% turut mendorong kinerja perusahaan. Selain itu, efisiensi operasional juga berkontribusi pada hasil positif ini.