[Medan | 20 Agustus 2024] PT Astra International Tbk (ASII), yang bergerak dalam berbagai sektor seperti otomotif, alat berat, jasa keuangan, konstruksi, energi, pertambangan, infrastruktur, logistik, agribisnis, teknologi informasi, dan properti, akhirnya berhasil menembus kembali level Rp 5.000-an setelah beberapa bulan terakhir berada di kisaran Rp 4.000-an.
Pada perdagangan 19 Agustus 2024, saham ASII mengalami kenaikan 1,11% menjadi Rp 5.025, dengan total 54,3 juta saham diperdagangkan, frekuensi transaksi sebanyak 11.237 kali, dan nilai transaksi mencapai Rp 271 miliar. Saham ASII juga sempat menyentuh level tertinggi dalam tiga bulan terakhir yaitu Rp 5.050.
Miftahul Khaer, Equity Research Analyst di Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengungkapkan bahwa saham ASII telah mengalami penurunan signifikan, yakni sebesar 20% sejak awal tahun. Sentimen negatif di pasar berkontribusi pada penurunan harga saham ASII pada awal tahun. Namun, Miftahul optimis akan potensi rebound saham ASII karena saat ini dianggap undervalue.
Kinerja ASII diperkirakan akan membaik pada akhir semester I-2024, didorong oleh pemulihan penjualan kendaraan pada bulan Juni dan momentum positif dari Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada bulan Juli. Pada semester I 2024, ASII mencatatkan laba bersih sebesar Rp 15,85 triliun, turun 9,12% dari Rp 17,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penurunan pendapatan ASII. Pada semester I-2024, ASII mencatatkan pendapatan sebesar Rp 159,96 triliun, turun 1,49% dari Rp 162,39 triliun di periode yang sama tahun lalu. Pendapatan ASII sebagian besar berasal dari segmen otomotif sebesar Rp 65 triliun, alat berat dan pertambangan Rp 64,51 triliun, jasa keuangan Rp 15,91 triliun, serta agribisnis Rp 10,31 triliun.
Segmen infrastruktur menyumbang Rp 4,05 triliun, teknologi informasi Rp 1,28 triliun, dan properti Rp 520 miliar. Pendapatan tersebut dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp 1,64 triliun. Dalam jangka pendek, peluncuran model-model baru oleh ASII selama beberapa tahun terakhir akan menjadi katalisator kinerja perusahaan, sementara dalam jangka panjang, pemulihan daya beli di Indonesia dapat meningkatkan kinerja ASII.
MNC Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham Astra (ASII) dengan target harga Rp 6.000. Target harga ini mencerminkan rasio PE/PBV sebesar 6,1 kali/0,7 kali pada 2024 dan 5,2 kali/0,7 kali pada 2025. Saat ini, saham ASII diperdagangkan pada rasio PE yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir, yaitu 5,9 kali, dan berada pada standar deviasi -1,5 dari rasio PE rata-rata.