[Medan | 1 Oktober 2024] Tiga saham perbankan besar, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami penurunan pada perdagangan hari Senin (30/9/2024). Saham BBRI turun 2,94% ke Rp 4.950, BBCA anjlok 3,05% ke Rp 10.325, dan BMRI merosot 1,77% ke Rp 6.925.
Menurut Tim Analis Bareksa, penurunan harga saham BBRI, BBCA, dan BMRI disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk aliran keluar dana asing di IHSG yang mencapai Rp 4,3 triliun dalam sepekan. Khusus untuk BBRI, BBCA, dan BMRI, outflow asing tercatat masing-masing sebesar Rp 3,9 triliun, Rp 541 miliar, dan Rp 919 miliar.
Outflow ini terjadi seiring dengan stimulus ekonomi yang dikeluarkan China, termasuk pemangkasan suku bunga acuan sebesar 20 bps menjadi 1,5% serta penurunan rasio giro wajib minimum (GWM) untuk meningkatkan likuiditas perbankan. Namun, saham perbankan Indonesia, seperti BBRI, BBCA, dan BMRI diperkirakan akan mendapatkan sentimen positif setelah The Federal Reserve dan Bank Indonesia menurunkan suku bunga, karena suku bunga yang lebih rendah berpotensi mendorong pertumbuhan kredit, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja.
Dari sisi kinerja keuangan, ketiga bank besar ini mencatatkan hasil yang positif. BRI melaporkan laba bersih (bank only) sebesar Rp 36,2 triliun, tumbuh 3,96% secara tahunan (YOY) hingga Agustus 2024. Pada periode yang sama, BCA mencatat laba bersih Rp 35,99 triliun, naik 13,5%. Sementara itu, BMRI belum merilis laporan keuangannya hingga Agustus, namun hingga semester I 2024, BMRI mencatatkan laba bersih konsolidasi yang tumbuh 5,23% menjadi Rp 26,6 triliun.