[Medan | 3 September 2024] Sejumlah saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi terpantau mengalami peningkatan signifikan pada perdagangan hari Senin (2/9/2024). Adapun berikut pergerakan saham konstruksi BUMN Karya pada perdagangan hari Senin:
Emiten | Harga Pembukaan | Harga Penutupan | Perubahan Harian |
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) | 380 | 458 | 17,44% |
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) | 454 | 482 | 6,17% |
PT Adhi Karya (Persero) (ADHI) | 310 | 318 | 4,61% |
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) | 110 | 119 | 10,19% |
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) | 82 | 89 | 8,54% |
PT PP Presisi Tbk (PPRE) | 78 | 84 | 9,09% |
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim, menyatakan bahwa kenaikan harga saham emiten BUMN Karya dan anak usahanya disebabkan oleh sentimen positif terhadap komitmen Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dalam Rapimnas Partai Gerindra baru-baru ini, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya akan melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara itu, saham WIKA menunjukkan lonjakan signifikan setelah resmi dimasukkan ke dalam indeks MSCI Small Cap untuk periode September 2024, efektif mulai hari Senin ini. Selain itu, WIKA juga berhasil membalikkan kerugian pada semester pertama 2024 menjadi laba.
Menurut laporan keuangan, WIKA mencatat laba bersih sebesar Rp 401,95 miliar pada semester I 2024, pulih dari kerugian Rp 1,88 triliun pada semester I 2023 dan kerugian Rp 1,13 triliun pada kuartal I 2024. Namun, pendapatan WIKA turun sebesar 18,58% pada paruh pertama tahun ini, menjadi Rp 7,53 triliun, dibandingkan dengan Rp 9,25 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan WIKA terutama berasal dari segmen infrastruktur dan gedung sebesar Rp 3,46 triliun, diikuti oleh segmen industri Rp 2,29 triliun, energi dan industrial plant Rp 1,2 triliun, serta hotel sebesar Rp 421,01 miliar. Beban pokok pendapatan WIKA tercatat Rp 6,88 triliun pada semester I 2024, turun dari Rp 8,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu, sehingga laba bruto WIKA menjadi Rp 645,52 miliar pada akhir Juni 2024, berkurang dari Rp 779,03 miliar pada Juni 2023.