IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Saham Poultry CPIN dan JPFA Kompak Melesat, Ada Apa?

By Aurelia Tanu 1 year ago Bisnis
Image source: AP/ poultryindonesia.com
SHARE

[Medan | 7 Mei 2024] Harga saham dua emiten yang bergerak sektor poultry, yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) ini terpantau kompak menguat pada perdagangan hari Senin (6/5/2024). Adapun saham CPIN ditutup melesat 6% ke level Rp 5.300 per saham, dan saham JPFA ditutup naik 4,94% ke level Rp 1.275 per saham.

Melesatnya kedua saham poultry ini pun tak lepas dari kinerja keuangan perusahaan yang positif pada kuartal I-2024. Sebagai informasi, CPIN berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 195% YoY dari Rp 240,99 miliar menjadi Rp 711,03 miliar di kuartal I-2024. Peningkatan laba bersih ini pun didorong oleh pendapatan perusahaan yang turut meningkat sebesar 9,27% dari Rp 14,56 triliun menjadi Rp 15,91 triliun. 

Sementara itu, JPFA tercatat membukukan peningkatan laba bersih sebesar 366% dari Rp 249, 92 miliar menjadi Rp 664,82 miliar di kuartal I-2024. Peningkatan ini pun didorong oleh pendapatan perusahaan yang meningkat sebesar 18% dari Rp 11,76 triliun menjadi Rp 13,92 triliun.

Menurut Analis Ciptadana Sekuritas Muhammad Gibran, harga ayam pedaging (broiler) dan harga anak ayam usia sehari alias day old chick (DOC) diproyeksikan bakal terus meningkat lebih lanjut, seiring dengan normalisasi harga jagung serta pemulihan harga broiler dan DOC. Sebagai informasi, harga jagung lokal mengalami penurunan hingga mencapai Rp 5.500 per kilogram pada Maret 2024 dibandingkan Rp 6.500 per kilogram pada kuartal IV-2023. Sementara itu, harga bungkil kedelai (SBM) turun 18% QoQ menjadi US$ 345 per ton di kuartal I-2024.

Harga jagung pun diproyeksikan akan kembali normal dengan penurunan di bulan April 2024, dengan catatan kondisi cuaca mendukung dan tidak terlalu kering atau basah. Harga bungkil kedelai juga diperkirakan terus melemah, dengan harga rata-rata sebesar US$ 350 per ton – US$ 400 per ton pada kuartal II-2024. 

Melihat bahwa jagung dan bungkil kedelai merupakan beban pokok utama bagi CPIN dan JPFA karena digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ternak untuk broiler, maka penurunan harga kedua komoditas tersebut dapat menjadi salah satu sentimen positif yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

You Might Also Like

GOTO dan ISAT Luncurkan Sahabat-AI, Bagaimana Nasib Sahamnya?

Saham FORE ARA 2 Hari Berturut-turut, Apa Pemicunya?

IHSG Bakal Kemana Jelang Long Weekend Idul Adha?

Kerjasama dengan TLKM, Saham WIFI Bakal Kemana?

Siap-siap! UNVR Bakal Bagikan Dividen 99,7% dari Laba 2024

TAGGED: emiten poultry, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), saham CPIN, saham JPFA
Aurelia Tanu May 6, 2024 May 7, 2024
Previous Article Ternyata Ini Penyebab Ria Ricis dan Teuku Ryan Cerai!
Next Article Tutup Pabrik Sepatu di Purwakarta, Saham BATA Langsung Terjun Bebas!
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?