[Medan | 7 Mei 2024] Harga saham dua emiten yang bergerak sektor poultry, yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) ini terpantau kompak menguat pada perdagangan hari Senin (6/5/2024). Adapun saham CPIN ditutup melesat 6% ke level Rp 5.300 per saham, dan saham JPFA ditutup naik 4,94% ke level Rp 1.275 per saham.
Melesatnya kedua saham poultry ini pun tak lepas dari kinerja keuangan perusahaan yang positif pada kuartal I-2024. Sebagai informasi, CPIN berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 195% YoY dari Rp 240,99 miliar menjadi Rp 711,03 miliar di kuartal I-2024. Peningkatan laba bersih ini pun didorong oleh pendapatan perusahaan yang turut meningkat sebesar 9,27% dari Rp 14,56 triliun menjadi Rp 15,91 triliun.
Sementara itu, JPFA tercatat membukukan peningkatan laba bersih sebesar 366% dari Rp 249, 92 miliar menjadi Rp 664,82 miliar di kuartal I-2024. Peningkatan ini pun didorong oleh pendapatan perusahaan yang meningkat sebesar 18% dari Rp 11,76 triliun menjadi Rp 13,92 triliun.
Menurut Analis Ciptadana Sekuritas Muhammad Gibran, harga ayam pedaging (broiler) dan harga anak ayam usia sehari alias day old chick (DOC) diproyeksikan bakal terus meningkat lebih lanjut, seiring dengan normalisasi harga jagung serta pemulihan harga broiler dan DOC. Sebagai informasi, harga jagung lokal mengalami penurunan hingga mencapai Rp 5.500 per kilogram pada Maret 2024 dibandingkan Rp 6.500 per kilogram pada kuartal IV-2023. Sementara itu, harga bungkil kedelai (SBM) turun 18% QoQ menjadi US$ 345 per ton di kuartal I-2024.
Harga jagung pun diproyeksikan akan kembali normal dengan penurunan di bulan April 2024, dengan catatan kondisi cuaca mendukung dan tidak terlalu kering atau basah. Harga bungkil kedelai juga diperkirakan terus melemah, dengan harga rata-rata sebesar US$ 350 per ton – US$ 400 per ton pada kuartal II-2024.
Melihat bahwa jagung dan bungkil kedelai merupakan beban pokok utama bagi CPIN dan JPFA karena digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ternak untuk broiler, maka penurunan harga kedua komoditas tersebut dapat menjadi salah satu sentimen positif yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.