IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Saham Properti Mendadak Ngegas, Ada Apa?

By Aurelia Tanu 10 months ago Bisnis
Image source: AP/ housing.com
SHARE

[Medan | 9 Agustus 2024] Sejumlah saham emiten properti terpantau menguat pada perdagangan hari Kamis (8/8/2024). Adapun saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meningkat signifikan sebesar 3,42%, saham PT Sentul City Tbk (BKSL) juga naik 2,33%, dan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) melonjak 3,17%.

Sementara itu, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 2,84%, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melesat 3,06%, saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 3,03%, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melonjak 7,69% dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) meningkat sebesar 3,17%.

Kenaikan saham sektor properti ini didorong oleh potensi penurunan suku bunga The Fed pada September 2024 yang semakin kuat. Amerika Serikat melaporkan bahwa tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,3% pada Juli 2024 dari 4,1% pada Juni 2024, yang merupakan tingkat tertinggi sejak Oktober 2021 dan jauh di atas perkiraan pasar sebesar 4,1%.

Selain itu, penambahan pekerja pada non-farm payrolls hanya mencapai 114.000 pada Juli 2024, jauh di bawah angka Juni yang tercatat 179.000 dan perkiraan pasar sebesar 175.000. Klaim pengangguran juga naik signifikan menjadi 249.000 pada pekan yang berakhir 27 Juli 2024, melebihi ekspektasi sebesar 236.000. Angka ini juga jauh di atas klaim pada pekan sebelumnya sebesar 235.000.

Indeks PMI Manufaktur S&P Global AS berada di angka 49,6 pada Juli 2024, level terendah sepanjang tahun ini, menunjukkan penurunan kondisi bisnis di sektor manufaktur AS. Hal ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar akan ancaman resesi di AS dan kemungkinan terjadinya hard landing karena bank sentral AS dinilai lambat dalam melakukan quantitative easing seperti saat pandemi Covid-19 lalu.

Pelemahan data ekonomi AS meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga beberapa kali tahun ini, mengikuti langkah bank sentral lainnya yang sudah mulai menurunkan suku bunga acuannya. Goldman Sachs memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang, dengan syarat pertumbuhan lapangan kerja meningkat. Jika data ketenagakerjaan masih lemah, penurunan sebesar 50 basis poin bisa terjadi pada bulan September.

 

You Might Also Like

GOTO dan ISAT Luncurkan Sahabat-AI, Bagaimana Nasib Sahamnya?

Saham FORE ARA 2 Hari Berturut-turut, Apa Pemicunya?

IHSG Bakal Kemana Jelang Long Weekend Idul Adha?

Kerjasama dengan TLKM, Saham WIFI Bakal Kemana?

Siap-siap! UNVR Bakal Bagikan Dividen 99,7% dari Laba 2024

TAGGED: saham APLN, saham bksl, saham BSDE, saham CTRA, saham LPKR, saham properti, saham PWON, saham SMRA
Aurelia Tanu August 8, 2024 August 9, 2024
Previous Article Pipa Gas di Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan Bocor
Next Article BI Catat Keyakinan Konsumen Meningkat Tipis pada Juli 2024
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?