[Medan | 26 Januari 2024] PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), perusahaan yang bergerak di bidang industri telekomunikasi ini berencana untuk menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue maksimal 171,45 miliar saham biasa atas nama seri D.
Saham ini akan ditawarkan di harga Rp 50 per saham, sehingga seluruhnya bernilai sebanyak-banyaknya Rp 8,57 triliun. Dalam prospektus perseroan, disebutkan bahwa setiap pemegang 178 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada 14 Maret 2024 mempunyai 75 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.
Rencana rights issue ini pun telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang telah digelar pada 24 November 2023 lalu, dan akan dilaksanakan pada 18 Maret 2024 hingga 22 Maret 2024. Adapun sekitar Rp 5,48 triliun dana dari rights issue ini akan perusahaan untuk pembayaran utang dan bunga untuk pinjaman FREN, serta sisanya akan digunakan untuk modal kerja FREN.
Sebagai informasi, rights issue ini akan membuat FREN menjadi emiten dengan jumlah saham beredar terbanyak kedua di Bursa setelah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Adapun, saat ini jumlah saham FREN yang beredar adalah sebanyak 353,3 miliar. Nantinya, apabila rights issue tersebut terserap sepenuhnya, maka jumlah saham FREN yang beredar akan bertambah menjadi 524,7 miliar saham.
Di sisi lain, Investment Analyst Stockbit, Arvin Lienardi, menjelaskan bahwa saham FREN berpotensi mengalami kenaikan harga signifikan setelah penyelesaian rights issue. Menurutnya, dana dari rights issue ini dapat mengurangi hingga sekitar 47,3% dari total utang FREN yang mencapai Rp 11,6 triliun pada kuartal III-2023, memberikan potensi sentimen positif terhadap pergerakan harga saham FREN.