[Medan | 20 November 2024] Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 7,34% ke level Rp 2.780 per saham pada perdagangan Selasa (19/11/2024), di tengah kabar pemanggilan manajemen perusahaan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Tidak hanya TLKM, sejumlah saham telekomunikasi dan menara juga mengalami penguatan. Saham PT Indosat Tbk (ISAT) melonjak 9,38% ke level Rp 2.450, PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) naik 8,57% ke Rp 380, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menguat 2,65% ke Rp 580, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengalami kenaikan 1,40% ke Rp 2.180 per saham.
Sebelumnya, saham TLKM sempat menghadapi tekanan jual signifikan dari investor asing, yang menguasai sekitar 70-80% saham yang beredar. Tekanan ini menyebabkan tren bearish selama sepekan terakhir. Namun, awal pekan ini, saham TLKM kembali diminati oleh investor domestik, dengan aksi beli bersih mencapai Rp 236,8 miliar, sementara aksi jual bersih asing mulai mereda di angka Rp 176 miliar.
Menurut riset Mirae Sekuritas pada 5 November 2024, kinerja TLKM di kuartal III-2024 tetap solid meski terdapat penurunan pada pendapatan utama. Total pendapatan tercatat Rp 36,9 triliun, turun 2,5% secara kuartalan (QoQ) dan 2,2% secara tahunan (YoY), terutama akibat penurunan pendapatan dari data dan jaringan. Layanan Indihome menyumbang Rp 6,7 triliun dengan jumlah pelanggan mencapai 10,7 juta, meski rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) turun menjadi Rp 239 ribu.
Pengurangan beban operasional sebesar 4,3% QoQ mendukung perolehan EBITDA sebesar Rp 18 triliun, dengan margin meningkat menjadi 50,8%. Laba bersih TLKM pada kuartal III-2024 mencapai Rp 5 triliun, dengan akumulasi laba bersih sepanjang tahun ini sebesar Rp 17 triliun, sesuai dengan ekspektasi Mirae Sekuritas meski sedikit di bawah konsensus pasar.
Strategi fixed mobile convergence (FMC) TLKM menunjukkan perkembangan positif dengan tingkat konvergensi mencapai 53% per September 2024, naik 160 basis poin sejak Juli 2023. Strategi ini diprediksi mampu menekan churn rate hingga 46%, seperti yang telah dicapai operator internasional seperti Vodafone dan T-Mobile. Selain itu, TLKM memperluas layanan selulernya melalui produk by.U dan TSEL Lite untuk menjangkau konsumen dengan daya beli terbatas.
Adapun Mirae Sekuritas merekomendasikan beli (buy) saham TLKM dengan target harga Rp 3.600 per saham, mencerminkan valuasi 4,7 kali EV/EBITDA untuk proyeksi 2025.