[Medan | 18 April 2024] Starlink, proyek dari perusahaan SpaceX milik Elon Musk yang bertujuan untuk menyediakan akses internet global melalui jaringan satelit dipastikan akan beroperasi di Indonesia dengan menggandeng penyelenggaran jasa interkoneksi internet lokal. Perusahaan milik Elon Musk itu telah mengajukan dua izin di Indonesia, yaitu sebagai penyedia VSAT dan penyelenggara internet (ISP).
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa Starlink akan mematuhi semua regulasi yang berlaku di Indonesia untuk menciptakan persaingan yang sehat. Adapun uji cobanya akan dilakukan pertama kali di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Mei mendatang. Lantas, apa dampak kehadiran Starlink bagi emiten telekomunikasi di Indonesia?
Kehadiran Starlink di Indonesia sendiri menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan pengambilalihan pangsa pasar telekomunikasi yang sudah ada. Namun, Equity Research Analyst dari Henan Putihrai Sekuritas, Steven Gunawan, berpendapat bahwa Starlink lebih berfokus pada segmen B2B daripada ritel atau B2C, sehingga tidak akan mempengaruhi pangsa pasar.
Sebagai informasi,Kominfo memberikan syarat, jika ingin berjualan ke ritel, Starlink harus menggandeng para perusahaan penyedia internet alias Internet Service Provider (ISP). PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sendiri pun sudah mengutarakan niatnya untuk bisa menghadirkan produk Starlink ke pelanggan.
Menurut Head of Research dari Mirae Asset Sekuritas, Robertus Yanuar, kemitraan antara Telkom dan Starlink akan memperkuat posisi TLKM di Indonesia. Jika TLKM berhasil membawa produk Starlink ke masyarakat, Yanuar menilai hal ini akan mempercepat akses koneksi broadband ke masyarakat dan menjadi sumber pendapatan baru bagi TLKM.