PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berupaya meningkatkan pendapatannya pada tahun 2023 ini. Salah satunya, nilai kontrak baru (NKB) perseroan tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 26 triliun.
Selama tahun 2022, WSKT mengejar nilai kontrak baru dari Ibu Kota Negara (IKN). Pada proyek IKN ini, perseroan memenangkan Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang dan pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4. Kemudian, di Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara, perseroan mendapatkan kontrak pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan terkait. Selain itu, perseroan juga terpilih untuk membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di KIPP IKN.
Bersamaan dengan IKN, WSKT juga mendapatkan proyek pekerjaan di Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Perseroan juga telah melakukan strategic partnership Jalan Tol pada ruas Tol Cimanggis-Cibitung (CCT), Kanci-Pejagan (SMR) dan Pejagan-Pemalang (PPTR). Selain itu, perseroan juga mendapatkan banyak proyek yang prestisius, seperti proyek untuk mendukung kelancaran KTT G20 kemudian juga pembangunan Dermaga Patimban yang system pembayarannya tidak lagi turnkey.
Dengan demikian, WSKT mampu mencatatkan NKB sebesar Rp20,23 triliun hingga akhir 2022. Menurut Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono, pihaknya akan terus mengincar proyek secara selektif dimana pendanaannya akan terus dilakukan di tahun 2023. Destiawan juga memaparkan kendala signifikan yang dihadapi perseroan pada 2023, di antaranya membidik NKB Rp 20 triliun-Rp 25 triliun ditambah nilai kontrak outstanding dari tahun sebelumnya.
Selain itu, perusahaan juga membidik pendapatan operasional untuk naik 42,60% dari tahun 2022, yang berkisar diantara Rp 20 hingga Rp 21 triliun. WSKT juga berharap mendapat tambahan PMN sebesar Rp 3 triliun, melalui proses rights issue yang tertunda dengan tambahan partisipasi publik.