IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Tak Ikut Proyek PLTSa Danantara dan Patriot Bonds, Bagaimana Nasib TOBA?

By Aurelia Tanu 4 hours ago Bisnis
Image source: AP/ market.bisnis.com
SHARE

[Medan | 30 Oktober 2025] Saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) anjlok tajam pada perdagangan Rabu (29/10/2025), setelah perusahaan menegaskan tidak terlibat dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang tengah disiapkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 10.40 WIB, saham TOBA merosot 15% ke Rp850 per saham, menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) dengan nilai transaksi mencapai Rp384,93 miliar. Perseroan juga memastikan tidak berpartisipasi dalam penerbitan Patriot Bonds senilai Rp50 triliun, yang digunakan untuk membiayai proyek tersebut.

Direktur TOBA, Juli Oktarina, menjelaskan bahwa proyek PLTSa Danantara belum menjadi fokus utama perusahaan. “Kami masih memprioritaskan pengembangan proyek energi yang telah berjalan di berbagai wilayah,” ujarnya, Selasa (28/10).

Sementara itu, Danantara berencana membuka lelang proyek PLTSa pada awal November 2025, sebagai tindak lanjut Perpres Nomor 109 Tahun 2025 yang diteken Presiden Prabowo Subianto pada 10 Oktober lalu.

Dari sisi kinerja, TOBA mencatat penurunan pendapatan 14,4% yoy menjadi US$288,2 juta pada periode 9 bulan pertama 2025 (9M25), seiring turunnya harga dan volume penjualan batu bara global. Di sisi lain, beban pokok penjualan naik 3% yoy menjadi US$266,1 juta, membuat margin laba kotor tertekan.

Alhasil, laba kotor TOBA anjlok 71,9% yoy menjadi US$22 juta, sementara beban SG&A meningkat 37,1% yoy menjadi US$46,3 juta. Emiten akhirnya membukukan rugi operasi US$11,3 juta, berbalik dari laba US$92,6 juta pada 9M24.

Tekanan semakin besar akibat rugi divestasi anak usaha senilai US$96,9 juta, membuat laba bersih berbalik negatif menjadi US$127,9 juta, dari laba US$54,4 juta di periode sama tahun lalu.

Menurut analisis Kiwoom Sekuritas, kerugian TOBA sebagian bersifat non-recurring, namun juga mencerminkan fase transisi korporasi menuju bisnis energi baru terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik.

“Fokus ke depan perlu diarahkan pada pemulihan profitabilitas inti dan penguatan struktur keuangan agar transisi menuju energi berkelanjutan dapat berjalan tanpa mengorbankan stabilitas jangka pendek,” tulis Kiwoom dalam risetnya.

Secara teknikal, Kiwoom menilai saham TOBA telah mencapai area jenuh jual (oversold) di level support Rp850, dengan potensi rebound menuju Rp1.000–1.200.

 

 

You Might Also Like

TBIG Siapkan Rp 360 Miliar Untuk Buyback Saham

Pengendali Borong Rp 10 Miliar Saham PTRO, Ada Apa?

Saham Prajogo Pangestu Lagi Diskon Gegara Isu MSCI, Saatnya Borong?

Purbaya Prediksi IHSG Bisa Tembus Level 9.000 pada Akhir Tahun Ini

BMRI Siap Buyback Saham Rp 1,17 Triliun

TAGGED: saham TOBA, saham TOBA anjlok, TOBA proyek danantara
Aurelia Tanu October 30, 2025 October 30, 2025
Previous Article Pengendali Borong Rp 10 Miliar Saham PTRO, Ada Apa?
Next Article TBIG Siapkan Rp 360 Miliar Untuk Buyback Saham
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?